Baca Juga: Evakuasi Tahap 2 Pulangkan 363 WNI dari Sudan
Stabilitas nasional merupakan syarat mutlak untuk melakukan pembangunan ekonomi serta penataan negara disegala bidang, secara akademis, stabilitas politik itu hanya akan tercipta jika dua kekuatan politik nasional bersatu dan saling bekerjasama secara konstruktif.
Yakni Golongan Nasionalis dan Golongan Islam, tidak mungkin serta mustahil jika hanya yang satu berkuasa, dan yang lain dipinggirkan, sampai kapanpun, dua golongan serta kekuatan ini akan tetap ada sebagai sebuah fakta sosial dan politik.
Sembari menghormati dan menghargai keragaman etnik, adat dan budaya serta agama-agama yang hidup dan berkembang di Tanah Air, untuk itu.
Baca Juga: Airlangga: Golkar-PD Sepakat Pemilu Bukan The Winner Take it All
"Kehadiran Prof. Yusril Ihza Mahendra dalam poros koalisi apapun merupakan sebuah sintesa dalam memaknai kepemimpinan nasional ini sebagai representasi dari kelompok islam yang tentunya sangat signifikan untuk menentukan arah perjalanan bangsa dan negara ini kedepan, tutup Dr. Fahri Bachmid.***