ARAHKATA - Pengamat kebijakan publik Gigin Praginanto merasa selain melindungi diri sendiri, Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus melindungi keluarganya dari sergapan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sehingga menurut Gigin, tidak mungkin Jokowi tidak cawe-cawe atau melakukan intervensi dalam pemilihan calon pimpinan (Capim) KPK. "Mana mungkin, selain diri sendiri, dia juga harus melindungi keluarganya dari sergapan KPK," ungkapnya, dikutip dari akun X pribadinya, Senin, 13 Mei 2024.
Sebelumnya, Ketua Departemen Hukum Tata Negara Universitas Gadjah Mada (UGM) Zainal Arifin Mochtar meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghilangkan keinginan untuk cawe-cawe dalam pemilihan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca Juga: BPKP Tinjau Kesiapan Penyelenggaraan PON ke XXI dan Peparnas ke XVII di Aceh
Karena hal tersebut akan membuat Jokowi bisa mengakhiri masa jabatannya sebagai kepala negara dengan baik, dan agar lembaga anti rasuah itu tidak menjadi lemah karena kepentingan ptesiden.
“Kalau ingin dituntaskan presiden dengan husnul khatimah maka keinginan dia supaya cawe-cawe komisionernya harus dihilangkan,” kata Zainal dalam diskusi daring yang disiarkan di YouTube Sahabat Indonesia Corruption Watch (ICW), Minggu, 12 Mei 2024, dikutip dari Kompas.
Selain itu, Jokowi juga harus mengindari godaan untuk menyusupkan orang-orang tertentu dalam tingkatan memilih kandidat Panitia Seleksi Calon Pimpinan (Pansel Capim) KPK, karena kerja titip menitip orang bisa dilakukan lewat tangan kanan atau kiri presiden.
Baca Juga: Kemenhub: Bus Maut Kecelakaan di Subang Tidak Uji Berkala Tiap Enam Bulan
“Kita tahu lah, misalnya memasukkan orang tertentu dari tangan kanan dan tangan kiri yang selama ini bekerja untuk Presiden,” ujar Zainal.***