ARAHKATA - Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan, doa yang selalu kita panjatkan kepada Yang Maha Kuasa agar dipertemukan kembali pada Ramadhan yang akan datang.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan keberkahan, semua amal kebaikan akan dibalas dengan berlipat ganda.
Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang ditunggu karena kebaikannya melebihi seribu bulan.
Arahkata.com merangkum dari berbagai sumber bahwa Lailatul Qadar atau Lailat Al-Qadar (bahasa Arab: لَيْلَةِ الْقَدْرِ artinya malam ketetapan) menjelaskan satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadan.
Baca Juga: 7 Keutamaan Malam Lailatul Qadar Yang Perlu Kamu Ketahui
Pada malam mulia itu, umat muslim dianjurkan banyak beribadah, meminta ampun dan berbuat kebajikan.
Dalam sebuah riwayat menjelaskan, Nabi Muhammad membangunkan keluarga di malam hari. Waktu tersebut diperkirakan merupakan jatuhnya malam Lailatul Qadar.
Disunnahkan untuk memperbanyak do’a pada malam tersebut. Telah diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah Radhiyallahu ‘anha, (dia) berkata: Aku bertanya, “Ya Rasulullah, apa pendapatmu jika aku tahu kapan malam Lailatul Qadar (terjadi), apa yang harus aku ucapkan ?”
Beliau menjawab, “Ucapkanlah: Ya Allah Engkau Maha Pengampun dan mencintai orang yang meminta ampunan, maka ampunilah aku."
Umat Muslim sebenarnya bebas memanjatkan doa apa saja sesuai permintaan. Tetapi, kamu perlu tahu kalau ada satu doa yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW pada saat malam Lailatul Qadar.
“Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu'anni.”
Artinya: Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Bulan Ramadhan, khusunya malam Lailatul Qadar juga bisa menjadi peningkat iman dan taqwa seseorang.
Di malam Lailatul Qadar kita dapat berjumpa mesra dengan Sang Pencipta, dan menghabiskan malam terindah dengan memperbanyak doa.
Baca Juga: Waspada! Modus Penipuan Lewat WhatsApp Catut Nama Wabup Sinjai
Apabila seorang muslim sanggup menghabiskan waktu di malam tersebut dengan doa, dzikir, membaca Al-quran, sholat, bersalawat, muhasabah, dan memohon ampunan serta mengerjakan kebaikan-kebaikan lain maka secara otomatis kadar keimanan orang tersebut akan bertambah.
Berbeda dari orang yang hanya bermalas-malasan, hidupnya tidak akan berubah dan ia sulit mendapatkan hidayah.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat."
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhar-Muslim)
Baca Juga: Mulai 1 Maret 2021 Pengguna Laptop ROG dan ZenBook dapat ASUS VIP Perfect Warranty
Hadist diatas menjelaskan bahwa segala amalan yang dikerjakan pada bulan ramadhan akan dilipat gandakan, bahkan hingga tujuh ratus kali lipat. Baik itu sholat sunnah, membaca Al-quran dan perbuatan-perbuatan kebaikan lainnya. Kecuali puasa akan dibalas sendiri oleh Allah SWT.
Sehingga rasanya sungguh sangat merugi seorang muslim yang melewatkan malam Lailatul Qadar dengan berlalu begitu saja.
Ustadz Syafiq Riza Basalamah memberikan tausiah pada Chanel YouTube Yufid TV tentang malam terindah pada Lailatul Qadar.
"Di Indonesia kebanyakan masyarakat kita sudah menjadwalkan waktu untuk berburu discount di mal-mal besar, sudahkah kita memberikan tanda atau membuat jadwal untuk melaksanakan ibadah terbaik di malam Lailatul Qadar?" singgung Ustadz Syafiq.***