Samsung Diretas, 190GB Data Bocor ke Publik

6 Maret 2022, 13:56 WIB
Ilustrasi hacker atau peretas /Pixabay/Lars Nissen/

ARAHKATA - Samsung dikabarkan telah mengalami peretasan oleh sekelompok hacker dari Amerika Selatan.

Sekelompok hacker bernama Lapsus$ mengunggah sejumlah data yang diklaim berasal dari produsen smartphone.

Serangan siber pada Samsung dilaporkan pertama kali oleh Bleeping Computer melalui publikasinya.

Baca Juga: Apa Benar Twitter Akan Luncurkan Fitur Podcast?

Kebocoran data Samsung meliputi kode bootloader untuk seluruh perangkat jenis Samsung juga kode yang terkait dengan fitur sensitif seperti otentikasi biometrik dan enkripsi pada perangkat.

Kebocoran data tersebut juga diduga mencakup data rahasia dari Qualcom.

Dilansir dari Engadget pada Minggu, 6 Maret 2022, seluruh basis data yang dicuri oleh kelompok tersebut dibagikan secara aktif dalam torrent mencapai 190GB.

Baca Juga: WhatsApp Kembangkan Fitur Terbaru, Bisa Gabungkan Group?

Jika kebocoran tersebut akurat dan benar, kelompok hacker tersebut dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada Samsung.

Kelompok hacker asal Amerika Selatan itu terdengar familiar melalui namanya.

Kelompok tersebut juga mengklaim bertanggung jawab atas pelanggaran data NVIDIA baru-baru ini.

Baca Juga: Snapchat Matikan Fitur 'Heatmap' Bagi Warga Ukraina, Kenapa?

Insiden pada data NVIDIA, Lapsus$ mengatakan telah memperoleh sekitar 1TB data rahasia meliputi perancang GPU, skema dan kode driver.

Tuntuta yang diajukan oleh kelompok Hacker asal Amerika Selatan ini pada NVIDIA adalah membuka sumber drivernya dan menghapus pembatas penambangan cryptocurrency dari GPU seri RTX 30.

Baca Juga: Facebook Hentikan Pengiklan dari Rusia di Seluruh Dunia Imbas Invasi ke Ukraina

Diberitakan oleh The Korean Herald dikutip Arahkata dari Engadget pada Minggu, 6 Maret 2022, raksasa teknologi smartphone sedang menilai situasinya.

Belum jelas apa tuntutan yang diajukan oleh kelompok hacker ini pada Samsung. Kelompok hacker Lapsus$ mengatakan tindakannya tidak bermotif politik.***

Editor: Agnes Aflianto

Tags

Terkini

Terpopuler