Tekan Hoaks, Australia Paksa Perusahaan Medsos Lakukan Ini

21 Maret 2022, 22:22 WIB
Ilustrasi bendera Australia. /Pixabay/Marius_Oberholster


ARAHKATA - Otoritas Media Australia dapat memaksa perusahaan media sosial (medsos) untuk membagikan data berkaitan metode pengelolaan informasi mereka.

Upaya pemerintah menangani hoaks dari medsos berlaku setelah ditetapkannya undang-undang baru yang mendukung.

Otoritas Komunikasi dan Media Australia (ACMA) juga dapat menegakkan kode industri internet bagi medsos yang tidak kooperatif.

Baca Juga: Google Dituduh Lakukan Rasis, Ini Faktanya!

ACMA telah menemukan dalam penelitiannya bahwa 4 dari 5 orang dewasa Australia terkena hoaks tentang COVID-19.

Selain itu 76 persen berpikir platform online harus berbuat lebih banyak demi mengurangi jumlah konten hoaks.

"Platform digital harus bertanggung jawab atas apa yang ada di situs mereka dan mengambil tindakan ketika konten berbahaya atau menyesatkan muncul," kata Menteri Komunikasi Paul Fletcher dalam Reuters dikutip Arahkata pada Senin 21 Maret 2022.

Baca Juga: Ini Dia Kode Redeem FF Minggu 20 Maret 2022, Ada Hadiah One Punch Man Gratis

Warga Australia kemungkinan menerima informasi hoaks dari Facebook Meta dan Twitter.

"Jika platform tersebut menolak pedoman konten yang ditetapkan industri, mereka dapat menghadirkan masalah yang lebih rumit bagi warga Australia," kata ACMA.

DIGI sebagai badan industri Australia yang mewakili Facebook, Google Alphabet, Twitter dan TikTok mengatakan pihaknya mendukung rekomendasi tersebut dan menyiapkan sistem untuk proses keluhan informasi yang salah.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler