ARAHKATA - Mahkamah Agung Brazil telah membatalkan larangan beroperasi untuk Telegram hanya dua hari setelah larangan diterbitkan.
Sebelumnya Telegram dilarang beroperasi karena telah membiarkan platformnya digunakan oleh kubu pendukung Jair Bolsonaro untuk menyebarkan hoaks.
Kejadian ini dikarenakan terjadi mis-koordinasi antara Mahkamah Agung Brazil dengan pihak Telegram.
Baca Juga: Ini Dia Kode Redeem FF Minggu 20 Maret 2022, Ada Hadiah One Punch Man Gratis
CEO Telegram Pavel Durov menyampaikan kepada pengadilan bahwa mereka telah melewatkan email pengadilan dikarenakan Pengadilan salah alamat email tujuan.
"Pengadilan menggunakan alamat email tujuan yang lama dalam upaya lebih lanjut untuk menghubungi kami. Akibatnya, kami melewatkan keputusannya pada awal Maret yang berisi permintaan penghapusan lanjutan. Untungnya, kami sekarang telah menemukan dan memprosesnya, menyampaikan laporan lain ke Pengadilan hari ini," ujar CEO Telegram dalam Engadget dikutip Arahkata pada Senin 21 Maret 2022.
Durov menambahkan bahwa Telegram akan menunjuk perwakilannya agar dapat menangani permintaan lebih cepat.
Baca Juga: Google Luncurkan Fitur Baru, Bersihkan Riwayat Jadi Makin Singkat!