Meta Main Kotor Demi Lawan TikTok, Khawatir Tersaingi?

- 31 Maret 2022, 14:54 WIB
Ilustrasi - Logo Meta.
Ilustrasi - Logo Meta. /REUTERS/DADO RUVIC

 

 

ARAHKATA - Pertarungan jangka panjang Meta lawan TikTok mungkin menjadi semakin kotor.

Perusahaan induk Facebook dilaporkan membayar perusahaan konsultan politik besar Targeted Victory untuk menjalankan kampanye kotor melawan TikTok.

TikTok disalahkan atas perubahan perilaku remaja yang berbahaya serta pengaruh terhadap gangguan mental.

Baca Juga: Gampang Banget! Cara Pindai Kode QR WiFi di Android dan iPhone

Kampanye dilakukan oleh konsultan bayaran Meta dengan mempromosikan berita lokal yang cerdik, potongan opini dan surat kabar.

Tujuannya adalah untuk memposisikan TikTok sebagai 'ancaman nyata' di mata publik, mendorong para politisi untuk menindak perusahaan media sosial TikTok sembari mempromosikan nilai Facebook.

Termasuk spekulasi TikTok mungkin berbagi data dengan China.

Baca Juga: Saingi Apple! Android Akan Integrasikan Bluetooth dengan Alat Pelacak

Dalam sebuah pernyataan kepada The Washington Post yang dikutip oleh ARAHKATA pada Kamis 31 Maret 2022, juru bicara perusahaan Andy Stone membenarkan kampanye tersebut dengan mengklaim bahwa setiap platform harus 'menghadapi tingkat pengawasan yang konsisten dengan kesuksesan mereka yang berkembang.'

Targeted Victory tidak membahas kampanye anti-TikTok, tetapi mengatakan 'bangga' melayani Meta selama beberapa tahun.

TikTok sangat menyayangkan tentang promosi laporan berita lokal yang secara keliru menyalahkannya sebagai tren yang merugikan.

Baca Juga: Mantap! Demi Dukung Content Creator, LinkedIn Kembangkan Fitur Baru

Meta dengan gigih mengejar pesaingnya yang dapat merusak bisnis utama, sampai pada titik di mana ia meniru fitur-fitur utama.

TikTok menjadi salah satu saingan terbesar Meta. Berdasarkan data dari Meta whistleblower Frances Haugen menunjukkan bahwa remaja menghabiskan waktu mereka 2-3 kali lebih banyak di TikTok daripada Instagram.***

 

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: The Washington Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah