Meta menanggung biaya pemrosesan pembayaran untuk penggalangan dana amal, sehingga setiap rupiah yang disumbangkan pengguna akan disumbangkan ke lembaga nonprofit terpercaya.
Di sisi lain, Meta mengumumkan bahwa mereka menambahkan lebih banyak fitur ke 'Pusat Ilmu Iklim.'
Fasilitas ini berfungsi untuk menjelaskan tindakan yang dapat dilakukan seseorang dalam kehidupan sehari-hari mereka untuk memerangi perubahan iklim.
Baca Juga: Netflix Kehilangan Pelanggan Pasca COVID-19, Ini Penyebabnya
Pusat Ilmu Iklim juga akan menyoroti visualisasi data yang menunjukkan emisi sebuah negara.
Kini fasilitas Pusat Ilmu Iklim telah tersedia di 150 negara.
Di Instagram, Facebook, dan Messenger, Meta telah merilis stiker dan bingkai profil untuk membantu pengguna menunjukkan dukungan mereka terhadap penyebab kerusakan lingkungan.
Baca Juga: Wih! iPhone 11 Turun Harga, Cek Selengkapnya Disini
Selain itu, perusahaan mengungkapkan sembilan organisasi yang akan menerima dana dari program hibah 1 juta dolar atau Rp14,34 miliar demi membantu memerangi informasi yang salah tentang iklim.
Meta juga mengumumkan Sustainability Media Academy, sebuah proyek untuk membantu jurnalis yang berbasis di Asia untuk membangun keahlian dan mengembangkan otoritas dalam isu-isu keberlanjutan.***