Plus Minus Kemitraan Universitas Gadjah Mada dengan Pinjol, Solusi Akses Permodalan

29 Januari 2024, 23:10 WIB
Rata-rata Nilai Raport UGM untuk Daftar SNBP 2024 di Universitas Gajah Mada Semua Program Studi /tangkapan layar ugm.ac.id/

ARAHKATA - Universitas Gadjah Mada (UGM) mengumumkan kemitraannya dengan perusahaan fintech peer-to-peer lending (P2P) bernama Investree.

Kemitraan ini bertujuan untuk memberikan akses permodalan bagi mahasiswa dan alumni UGM yang membutuhkan dana untuk memulai usaha atau mengembangkan usahanya.

Kemitraan ini disambut beragam tanggapan, baik yang positif maupun negatif. Sebagian pihak menyambut baik kemitraan ini karena dinilai dapat membantu mahasiswa dan alumni UGM untuk mendapatkan akses permodalan yang lebih mudah.

 Baca Juga: Viral Mahasiswa ITB Bayar Kuliah Pakai Pinjol, Bunga Pinjaman Dinilai Memberatkan

Namun, sebagian pihak lainnya memandang kemitraan ini dengan skeptis karena khawatir akan menimbulkan masalah baru, seperti praktik pinjaman online (pinjol) ilegal dan rentenirisasi mahasiswa.

Pandangan positif terhadap kemitraan ini umumnya didasarkan pada dua hal, yaitu:

Membantu mahasiswa dan alumni UGM mendapatkan akses permodalan yang lebih mudah serta meningkatkan kualitas SDM lulusan UGM.

 Baca Juga: Ingin Kulit Wajah Cerah Tanpa Produk Skincare? Gunakan Bahan Alami Ini!

Investree merupakan salah satu perusahaan P2P lending yang telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perusahaan ini menawarkan berbagai produk pinjaman dengan suku bunga yang relatif terjangkau.

Oleh karena itu, kemitraan ini dinilai dapat membantu mahasiswa dan alumni UGM untuk mendapatkan akses permodalan yang lebih mudah, terutama bagi mereka yang tidak memiliki agunan.

Selain itu, kemitraan ini juga dinilai dapat meningkatkan kualitas SDM lulusan UGM. Hal ini karena Investree memiliki program pelatihan dan pendampingan bagi para pelaku usaha yang mengajukan pinjaman. Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pendampingan kepada para pelaku usaha agar mereka dapat mengelola usahanya dengan baik dan menghindari risiko gagal bayar.

Baca Juga: Wajib Simak Tips Atasi Perut Buncit dari Pakar Kesehatan 

Sedangkan pandangan negatif terhadap kemitraan tersebut umumnya didasarkan pada dua hal, yaitu meningkatkan risiko praktik pinjaman online ilegal serta meningkatkan risiko rentenirisasi mahasiswa.

Kemitraan ini dinilai dapat meningkatkan risiko praktik pinjaman online ilegal karena Investree tidak memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan terhadap para pemberi pinjaman yang menggunakan platformnya. Hal ini menyebabkan tidak ada jaminan bahwa semua pemberi pinjaman di Investree adalah perusahaan yang legal dan terdaftar di OJK.

Selain itu, kemitraan ini juga dinilai dapat meningkatkan risiko rentenirisasi mahasiswa karena Investree menawarkan produk pinjaman dengan suku bunga yang relatif tinggi. Hal ini dapat membuat mahasiswa terjebak dalam utang yang sulit untuk dilunasi.

 Baca Juga: 12 Tren Model Rambut Wanita yang Memukau di Tahun 2024

Kemitraan UGM dengan Investree memiliki potensi untuk memberikan manfaat bagi mahasiswa dan alumni UGM. Namun, kemitraan ini juga memiliki potensi untuk menimbulkan masalah baru. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk meminimalisir risiko-risiko yang mungkin timbul dari kemitraan ini.

Terrkait kemitraan UGM dengan Investree, Rektor UGM Prof. Irwan Arifianto, mengatakan bahwa kemitraan ini merupakan salah satu upaya UGM untuk membantu mahasiswa dan alumninya mendapatkan akses permodalan yang lebih mudah.

Kemitraan UGM dengan Investree perlu diawasi dengan ketat untuk mencegah terjadinya praktik pinjaman online ilegal. OJK akan bekerja sama dengan UGM untuk memastikan bahwa kemitraan ini berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku", jelas Dr. Ascarya, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK dalam keterangannya, dikutip ArahKata.com pada Senin 29 Januari 2024.

 Baca Juga: 10 Ide Masakan Mudah dan Lezat Berbahan Baku Daging Ayam

Sedangkan Ketua Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Dr. Devie Rahmawati mengungkapkan, bahwa kemitraan UGM dengan Investree merupakan langkah positif yang dapat mendorong perkembangan industri fintech di Indonesia.

AFPI akan mendukung kemitraan ini dengan memberikan edukasi dan pendampingan kepada para pelaku usaha yang mengajukan pinjaman di Investree.***

 

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Tags

Terkini

Terpopuler