Kepala SMPN 1 Ponorogo yang Viral Tarik Sumbangan Mengundurkan Diri

- 5 Oktober 2023, 12:12 WIB
Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 1 Ponorogo, Imam Mujahid mengajukan pengunduran diri setelah dirinya viral akibat kontroversi sumbangan pengembangan dan peningkatan mutu sekolah (SPMS) senilai Rp 1,68 juta yang menjadi viral.
Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 1 Ponorogo, Imam Mujahid mengajukan pengunduran diri setelah dirinya viral akibat kontroversi sumbangan pengembangan dan peningkatan mutu sekolah (SPMS) senilai Rp 1,68 juta yang menjadi viral. /Dok Humas Ponorogo/ARAHKATA

ARAHKATA - Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 1 Ponorogo, Imam Mujahid mengajukan pengunduran diri setelah dirinya viral akibat kontroversi sumbangan pengembangan dan peningkatan mutu sekolah (SPMS) senilai Rp 1,68 juta yang menjadi viral.

Pengunduran diri tersebut dia sampaikan langsung kepada Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, dalam sebuah acara pengarahan kepada kepala sekolah SMP Negeri di Ponorogo, pada Rabu, 4 Oktober 2023.

Imam Mujahid menyerahkan surat pengunduran diri dalam sebuah map berwarna merah kepada Bupati Ponorogo. Bupati belum mengambil keputusan apakah permintaan pengunduran diri tersebut akan diterima atau ditolak.

 Baca Juga: Parah! Sekolah Tahan 165 Ijazah Siswa, Kemiskinan di Jakarta Bakal Makin Meluas

Sugiri Sancoko mengapresiasi keberanian Imam Mujahid untuk bertanggung jawab dengan tindakannya ini. Menurutnya, Imam adalah sosok yang bijaksana dan arif karena bersedia mundur dari jabatannya. Bupati akan melakukan penilaian lebih lanjut untuk memutuskan apakah pengunduran diri ini pantas diterima atau tidak.

"Saya terharu. Ini baru satu-satunya di Ponorogo yang berani melakukan hal yang berani. Luar biasa, ini memberikan contoh kepada kita, belum pasti salah tetapi sudah siap mundur karena viralnya,” kata Sugiri Sancoko.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga mengingatkan kepala sekolah lainnya agar bijak dalam menarik sumbangan, dengan fokus pada peningkatan mutu pendidikan tanpa memberatkan orang tua siswa. Ia menegaskan pentingnya mengutamakan kebutuhan pendidikan yang mendasar dan memastikan bahwa sumbangan tersebut tidak bersifat membebani.

 Baca Juga: Erick Thohir Curiga Ada Penyelewengan Dana Pensiun BUMN Pasca Jiwasraya dan Asabri

Bupati mengajak semua pihak untuk bersama-sama bertindak bijak dan memprioritaskan pendidikan sebagai benteng moral dan fondasi peradaban yang lebih baik. Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pendidikan harus menjadi contoh yang baik dalam memajukan peradaban manusia, dengan mengutamakan kebutuhan yang benar-benar diperlukan oleh siswa.

"Kita harus memprogramkan sesuatu yang memang dibutuhkan, jangan sampai terlalu fokus pada kebutuhan sekunder atau tersier. Yang terpenting adalah melihat apa yang dibutuhkan oleh siswa dalam proses pendidikan mereka," ujar Bupati Sugiri Sancoko.

Diberitakan sebelumnya, selebaran SPMS milik SMPN 1 Ponorogo viral di media sosial. Dalam selebaran tersebut, wali murid kelas VII diminta membayar senilai Rp 1,68 juta.

Baca Juga: Hadiri SCM'S Annoucement the FiFA U-17 World Cup, Erick Thohir Persiapan dan Target Pemenangan

Dalam perinciannya, sumbangan tersebut digunakan untuk membeli peralatan praktik musik, mulai dari gitar, drum, keyboard, bas, amplifier, dan perkabelan.

Sumbangan tersebut juga digunakan untuk meremajakan mobil sekolah dengan digantikan sebuah Toyota Inova tahun 2018 senilai Rp 240 juta, serta membeli 34 unit komputer.***

 

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah