Bupati Serang Tinjau Lokasi Banjir: Percepat Revitalisasi Sungai

4 Maret 2022, 09:30 WIB
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah saat meninjau korban banjir di Kampung Kajaroan Desa Rancasanggal Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang, Kamis 3 Maret 2022. /Kabar Banten/Dindin Hasanudin

ARAHKATA - Banjir besar melanda Kota Serang, Provinsi Banten, pasca hujan intensitas tinggi sejak Senin 28 Februari 2022 sore.

Banjir besar terjadi akibat meluapnya sungai Cibanten yang melintasi Kota Serang, sejumlah titik di permukiman warga tergenang banjir.

Terkait hal itu, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah meninjau lokasi banjir di Kampung Kajeroan, Desa Rancasanggal, Kecamatan Cinangka.

Baca Juga: Banjir di Kota Serang, BNPB Catat Dua Warga Meninggal Dunia

Tatu juga memberikan bantuan sembako bagi warga yang terdampak banjir.

"Banjir di Desa Rancasanggal ini akibat luapan air dari Rawa Danau dan pertemuan air dengan Sungai Cibojong. Tentu ini salah satunya kewenangan pemerintah melalui balai besar," ujar Tatu dalam keterangan tertulis, dikutip Arahkata Jumat 4 Maret 2022.

Menurutnya, Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWSC3) telah merencanakan revitalisasi Rawa Danau dan membangun bendungan untuk penampungan air.

Baca Juga: Banjir Besar dan Hujan Deras Melanda Kota Serang Banten Akibatkan Rumah Roboh Disertai Tanah Longsor

Untuk itu dia meminta pelaksanaan revitalisasi dipercepat agar banjir tidak kembali terulang.

"Mudah-mudahan revitalisasi ini segera direalisasi dan kita minta dipercepat. Sebab revitalisasi jadi kunci agar banjir di wilayah ini tidak terjadi lagi. Termasuk pengerukan aliran sungai yang dangkal," katanya.

Selain itu, Tatu juga meminta kepala desa memberikan edukasi kepada warga agar tidak membuang sampah sembarangan ke sungai.

Baca Juga: Sempat Terjadi Banjir di Madiun, BNPB: Sudah Surut

"Ini banjir terparah hingga ketinggian 70 centimeter. Kami terus turunkan bantuan sembako, dari stok Dinsos (dinas sosial) dan dari sumbangan sejumlah perusahaan di Kabupaten Serang," jelasnya.

Tatu menyebut perlu upaya bersama untuk mengatasi persoalan banjir. Utamanya antara pemerintah pusat melalui balai besar, Pemerintah Provinsi Banten, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang.

"Apalagi saya dapat informasi bahwa diduga salah satu penyebab banjir adalah Bendungan Sindangheula. Karena ini bendungan baru, tentu perlu analisa bersama," katanya.

Baca Juga: Jalan Daan Mogot Jakbar Banjir, Polda Metro: Pendendara Hati-Hati

Tatu mengungkapkan banjir terjadi di 10 kecamatan di Kabupaten Serang, yang kemudian berdampak pada 1.500 keluarga.

Dijelaskannya saat ini kondisi sudah kembali normal, akan tetapi masih terdapat genangan di Desa Rancasanggal, Kecamatan Cinangka dan perumahan Bumi Ciruas Permai (BCP), Kecamatan Ciruas.

"Sejak terjadi bencana, BPBD Kabupaten Serang sudah turun. Dengan komando BPBD, turut membantu Dinas Sosial, DPUPR, dan Dinas Kesehatan. Termasuk siaga pelayanan kesehatan dan dapur umum," ujarnya.***

Editor: Tia Martiana

Tags

Terkini

Terpopuler