Network
ARAHKATA - Penunjukkan Heru Tjahjono sebagai Pelaksana Harian (Plh) Sekdaprov Jawa Timur oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa mendapat kritikan tajam DPRD Jatim. Mengingat Heru sendiri merupakan mantan Sekdaprov Jatim.
Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim Aufa Zhafiri keputusan Khofifah yang menunjuk Plh Sekdaprov patut dipertanyakan.
Padahal, gubernur bisa langsung membentuk panitia seleksi (pansel) calon Sekdaprov pengganti Heru Tjahjono yang akan purnatugas 1 April 2021 mendatang.
Aufa menjelaskan, secara aturan memang tidak menyalahi. Hanya saja secara moral sangat tidak etis dan tidak regenerasi. Tentunya hal ini menunjukkan khofifah sebagai pemimpin Jatim Jatim kurang berhasil dalam melakukan pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Baca Juga: Gangster Berulah di Tangerang, Bapak dan Anak Dibacok
"Jabatan Sekdaprov kalau dipegang Plh terlihat kurang sempurna bagi sebuah pemerintahan provinsi sebesar Jawa Timur. Karena banyak sekali program kerakyatan yang harus di kawal serius dalam provinsi dengan APBD Rp 33 triliun lebih ini," kata Aufa, dikonfirmasi, Rabu 17 Maret 2021.
Anggota Komisi B DPRD Jatim itu memastikan bahwa jumlah ASN di Jawa Timur cukup banyak dan ada yang memiliki kompetensi bagus.
Tentu hal ini akan menjadi pertanyaan bagi masyarakat terkait ASN lain yang layak menjabat eselon I.
“Jangan sampai ada pertanyaan dari masyarakat apakah tidak ada ASN yang layak menjadi pejabat eselon I menduduki jabatan sebagai Sekdaprov Jawa Timur,” tuturnya.
Baca Juga: Snowdrop Heboh Karena Ada Jisoo BLACKPINK, Berikut Sinopsisnya!
