Kenali Bensa! Varian Bahan Bakar Baru Non Fosil yang Akan Diproduksi

- 27 Januari 2022, 19:56 WIB
Menteri ESDM, Arifin Tasrif meninjau proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo/ KEMENTERIAN ESDM
Menteri ESDM, Arifin Tasrif meninjau proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo/ KEMENTERIAN ESDM /

ARAHKATA - Bensin sawit (bensa) merupakan varian baru bahan bakar nonfosil, alias bensin berbahan dasar nabati (minyak sawit industri).

Sejatinya Bensa baru diperkenalkan baru-baru ini. Sekalipun masih tahap uji coba, Bensa mendapat pujian Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif.

Baca Juga: Kementerian ESDM Uji Coba Bensin Sawit

Uji coba tersebut hasil kerja sama Kementerian ESDM dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Kualitas bensa memang bagus, bensin biasa memiliki Research Octane Number (RON) 93 atau di bawahnya. Uji laboratorium bensin sawit bisa sampai 112, bahkan bisa 115.

Uji coba Bensa ini merupakan kelanjutan dari upaya pemerintah menemukan energi baru terbarukan (EBT) berbahan nabati.

Baca Juga: Kementerian ESDM Imbau Tingkatkan Edukasi Mitigasi Bencana

Dari uji laboratorium, produk Bensa terbukti menghasilkan energi berkualitas tinggi.

Bensa, menjadi salah satu jenis bahan bakar nabati (BBN) yang perlu terus didorong pengembangannya oleh Pemerintah untuk mencapai kemandirian energi dengan mengurangi impor, baik Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun LPG.

Menurut Arifin, rencana uji coba bensa akan diarahkan bukan hanya untuk test belaka tetapi diproduksi secara massal.

Baca Juga: PKS Desak Menteri ESDM Tindak Tegas Pengusaha Batubara yang Langgar DMO

Pemerintah juga merencanakan target untuk memproduksi bensa sebesar 238,5 kiloliter per hari. Produksi bensa akan dibangun di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, dan Kabupaten Pelalawan, Riau.

Pada 2022 ini, produksi minyak sawit Indonesia diperkirakan 47 juta ton atau turun dibanding 2021 yang ditargetkan sekitar 49 juta ton.

Bensa adalah salah satu jenis bahan bakar nabati yang perlu didorong pengembangannya. Hal ini penting dilakukan, jelas Arifin, untuk mencapai kemandirian energi dan mengurangi impor.

Baca Juga: Investasi ESDM Tahun 2020 Anjlok, PKS: Capaian Kerja Terburuk Dalam 10 Tahun Terakhir

Terlebih pemerintah tengah mendorong masyarakat untuk menggunakan energi bersih dan terbarukan. 

“Untuk itu langkah sudah tepat, tinggal bagaimana kita melaksanakannya agar proyek ini memiliki nilai komersial yang kompetitif,” ujar Arifin Dikutip Arahkata pada Kamis, 27 Januari 2022.

Usai uji coba bensa, Arifin mengatakan sudah bisa mengambil parameter bensa yang menuju ke arah produksi komersial.***

Editor: Tia Martiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah