Tiga Fakta Nikotin dalam Rokok, Ada Karsinogenik!

- 9 Juni 2022, 12:59 WIB
Ilmuwan Temukan Tanaman Stevia yang Dapat Membantu Berhenti Merokok, Hancurkan Keinginan Mengkonsumsi Nikotin
Ilmuwan Temukan Tanaman Stevia yang Dapat Membantu Berhenti Merokok, Hancurkan Keinginan Mengkonsumsi Nikotin /Pixabay

ARAHKATA - Nikotin adalah salah satu senyawa kimia yang terdapat pada rokok dan produk tembakau alternatif.

Contohnya seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin.

Selama ini, nikotin dianggap dan dilabeli sebagai senyawa berbahaya yang memicu berbagai penyakit berbahaya akibat merokok. Namun, benarkah demikian?

Baca Juga: Penderita Asam Lambung? Hindari 5 Jenis Makanan Ini Agar Tetap Sehat!

Simak 3 fakta terkait nikotin dilansir Arahkata dari Ahli Toksikologi Universitas Airlangga Shoim Hidayat Rabu, 7 Juni 2022.

1. Nikotin memiliki dampak pada tubuh

Nikotin merupakan senyawa kimia yang secara alami terdapat dalam berbagai tumbuhan.

Zat ini juga terkandung dalam kentang, tomat, dan terung. Namun, tembakau menjadi salah satu tanaman yang paling dikenal sebagai sumber yang paling kaya nikotin.

Sama halnya dengan kafein, nikotin bersifat stimulan ringan dan adiktif, sehingga dapat menimbulkan efek ketergantungan.

Baca Juga: 4 Bahaya Kopi Bagi Ibu Hamil, Parents Wajib Tahu!

Kendati sering dituduh sebagai senyawa berbahaya, jika dikonsumsi dalam dosis rendah.

Nikotin dapat menimbulkan rasa nyaman, rileks, bahkan bisa membantu penggunanya untuk menjadi lebih fokus.

2. Nikotin tidak bersifat karsinogenik

Nikotin merupakan salah satu senyawa yang secara alami terkandung dalam tembakau yang merupakan salah satu bahan baku rokok.

Sekali lagi, nikotin dapat menyebabkan ketergantungan, namun tidak tergolong penyebab penyakit terkait merokok.

Senyawa kimia berbahaya dan berpotensi berbahaya (harmful and potentially harmful chemicals atau HPHC).

Baca Juga: Wajib Tahu! 5 Manfaat Kopi Hijau untuk Kesehatan

Senyawa tersebut berisiko terhadap kesehatan baru terbentuk saat rokok dibakar.

Pembakaran inilah yang menghasilkan asap yang mengandung senyawa-senyawa kimia tersebut.

Senyawa-senyawa HPHC tersebut bersifat toksik yang berpotensi menimbulkan penyakit berbahaya pada perokok, termasuk dapat menyebabkan pertumbuhan sel kanker yang memicu penyakit jantung.

Senyawa HPHC tersebut antara lain asetaldehid, akrolein, benzene, karbon monoksida, formaldehid, dan nitrosamine specific tobacco. Namun, nikotin bukan merupakan salah satu di antaranya.

“WHO merekomendasikan ada sembilan jenis senyawa kimia yang diperkirakan berpotensi menimbulkan penyakit pada perokok dan perlu untuk mendapat kajian lebih lanjut,” tutur Shoim.

Baca Juga: PERHATIKAN! 10 Pedoman Pola Makan Sehat Bergizi dan Seimbang

3. Nikotin vs TAR

Pada saat merokok, perokok melakukan proses pembakaran tembakau dengan suhu lebih dari 600 derajat Celsius untuk bisa menikmati nikotin yang terdapat pada rokok.

Proses pembakaran di suhu tinggi tersebut rokok menghasilkan asap yang didalamnya juga terdapat TAR.

Asap rokok yang tersusun oleh senyawa-senyawa kimia dalam bentuk partikulat dan gas dan TAR tersebut ikut terhirup sampai masuk ke dalam paru-paru.

Sedangkan, TAR sendiri adalah total partikulat minus air dan nikotin.

Di dalam TAR terkandung senyawa HPHC, khususnya senyawa karsinogen dan senyawa-senyawa yang memengaruhi jantung.

Baca Juga: SIMAK! Berikut Bahaya Kopi Bagi Penderita Liver, Bahaya Jika Tidak Segera Dicegah

Tak serupa dengan nikotin yang secara alami terdapat pada tembakau, TAR adalah senyawa kimia dan partikel padat (solid carbon) yang hanya dihasilkan saat rokok dibakar.

TAR merupakan senyawa kimia yang memiliki sifat karsinogenik atau dapat memicu pertumbuhan sel-sel kanker di dalam tubuh.

“Jadi yang perlu dipahami bahwa senyawa kimia yang berbahaya dan berpotensi berbagai penyakit berbahaya itu TAR, bukan nikotin," beber Shoim

Menurut Shoim Informasi ini harus sampai ke telinga masyarakat secara luas, terutama kepada perokok dewasa.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah