Kafein pada Kopi Bisa Singkirkan Demensia, Benarkah?

- 20 Juni 2022, 23:50 WIB
Kopi
Kopi /pixabay/@fancycrave

ARAHKATA - Kopi memang memiliki segudang manfaat yang dapat dirasakan tubuh bila dikonsumsi secara rutin dan tidak berlebihan.

Kopi juga tak hanya dapat membuat daya fokus meningkat, tapi juga memberikan efek menyehatkan seperti melancarkan pencernaan.

Seperti contohnya kandungan kafein yang terdapat di kopi bisa membantu Singkirkan munculnya demensia.

Baca Juga: Bahaya Kopi Bagi Penderita Ambeien dan 5 Langkah Tepat Mengatasinya!

Dalam studi tersebut, para peneliti dari Indiana University menemukan menjadi 1 dari 24 senyawa yang bisa mendorong enzim dalam otak, mencegah kerja otak terganggu.

Enzim yang disebut NMNAT2 melindungi otak dari tekanan, melawan protein membangun 'plak', sebagai efek penuaan.

Ketidakseimbangan protein juga berhubungan dengan munculnya penyakit Parkinson.

Para peneliti mengklaim temuan ini penting lantaran kafein bisa digunakan dalam pengobatan demensia yang saat ini belum ada obatnya di masa depan.

Baca Juga: Minum Kopi Saat Hamil Mengganggu Kecerdasan Janin? Cek Faktanya!

Saat ini ada sekitar 46 juta jiwa yang mengalami penyakit Alzheimer di dunia, dan sebanyak 22 juta jiwa di antaranya berada di Asia.

Sementara di negara maju seperti Amerika Serikat saat ini terdapat lebih dari 4 juta orang usia lanjut penderita penyakit alzheimer.

Angka ini diprediksi akan meningkat hampir 4 kali pada tahun 2050 dilansir Arahkata dari sebuah studi dalam jurnal Scientific Reports Senin, 20 Juni 2022

Hal tersebut dikaitkan erat dengan lebih tingginya harapan hidup pada masyarakat di negara maju.

Baca Juga: Berapa Batasan Minum Kopi Setiap Hari?

Alhasil populasi penduduk lanjut usia juga bertambah.

Demensia alzheimer adalah gangguan penurunan fisik otak yang mempengaruhi emosi, daya ingat dan pengambilan keputusan dan biasa disebut pikun.

Kepikunan seringkali dianggap biasa dialami lansia sehingga alzheimer seringkali tidak terdeteksi.

Padahal ciri-cirinya dapat dialami sejak usia muda (early on-set demensia).

Maka daripada itu deteksi dini membantu penderita dan keluarganya untuk dapat menghadapi pengaruh psiko-sosial dari penyakit ini dengan lebih baik.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x