Kualitas Air Minum dan Kondisi Stunted pada Anak, Apakah Berkaitan?

- 19 Juli 2023, 14:17 WIB
Dr. Ratnayani, SP, M.Biomed, Pakar Gizi Universitas Binawan.
Dr. Ratnayani, SP, M.Biomed, Pakar Gizi Universitas Binawan. /Wijaya/ARAHKATA

 “Jumlah mikroba  patogen pada anak dengan kondisi stunted terbukti lebih tinggi dibandingkan anak yang tidak memiliki kondisi tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk sumber air yang dikonsumsi” ujar Dr. Ratnayani.

 Studi ini dilakukan di salah satu kelurahan di wilayah Jakarta Utara sejak November 2021 hingga Juni 2022 dengan mengambil sampel anak berusia 2 sampai 5 tahun (pengidap stunted dan bukan pengidap stunted) dan tidak mengonsumsi antibiotik setidaknya satu bulan sebelum studi dilaksanakan.

 Baca Juga: Polda Metro Jaya Ungkap Modus Penipuan Aplikasi Jombingo Bernilai Jutaan

Analisis studi mikrobiota pada usus dilaksanakan pada Human Cancer Research Center-Indonesia Medical Education and Research Institute (HCRC-IMERI) dan PT. Genetica Science.

Dr. Ratnayani mengemukakan hubungan antara kualitas sumber air minum yang dikonsumsi oleh anak-anak dalam sampel yang ditentukan dengan komposisi mikrobiota usus mereka, yang mempengaruhi resiko mereka mengalami stunted atau tidak.

“Ketika diteliti lebih dalam, kualitas sumber air minum berkaitan dengan lingkungan hidup anak. Pada penelitian ini, anak yang tinggal di area kumuh cenderung mencukupi kebutuhan air minum hariannya dengan mengonsumsi air yang berasal dari sumber yang seringkali kurang terjaga kualitas dan kebersihannya, misalnya dari air isi ulang,” jelasnya.

 Baca Juga: Coca-Cola Europacific Partners Indonesia Gelar Aksi Tingkatkan Kepedulian Pengelolaan Sampah Secara Tepat

Air isi ulang umumnya berpotensi mengandung lebih banyak bakteri yang mampu membawa penyakit seperti E.Coli yang dapat berimplikasi pada meningkatnya risiko terjadinya stunted pada anak.

Sebaliknya, anak yang mencukupi kebutuhan air minum hariannya menggunakan sumber yang lebih berkualitas misalnya air galon pabrikan dan bermerek, secara umum memiliki kelimpahan bakteri baik di dalam tubuh, seperti Bifidobacterium, Blautia dan Lactobacillus, yang dapat meminimalisir kemungkinan risiko stunted.***

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x