Sungai Pusur Yang ‘Disulap’ Jadi Area Wisata Tubing

- 8 November 2023, 16:38 WIB
Susur sungai atau riving di sungai atau kali Guasari, Desa Pnthukrejo, Kecamatan Ngargoyoso
Susur sungai atau riving di sungai atau kali Guasari, Desa Pnthukrejo, Kecamatan Ngargoyoso /Dok.Goasari River Tubing /

Setiap rombongan wisatawan akan didampingi operator yang memahami jalur dan safety yang diperlukan sehingga dipastikan mereka mengarungi sungai dengan nyaman.

Semua peserta juga harus menggunakan perangkat keselamatan seperti pelampung dan helm.

“River tubing ada dua pilihan, jarak pendek 400 meter finish di Desa Karanglo, cukup Rp 20.000 per orang. Yang jarak panjang 1,5 km cukup membayar Rp 50.000 finish di Desa Wangen, pulangnya dijemput pick up. Kalau yang jarak pendek tidak dijemput,’’ ujar Sukoyo, salah satu pengelola Rivermoon.

Baca Juga: Menkes Palestina Ungkap Rumah Sakit 60 Persen Rumah Sakit di Gaza Lumpuh!

Untuk menjaga kelestarian ekosistem air dari hulu hingga hilir Sungai Pusur, Pusur Institute berkolaborasi dengan AQUA Klaten. Kelestarian lingkungan dan ekosistem di Sub DAS Sungai Pusur ini merupakan tanggung jawab bersama.

Rama Zakaria, Stakeholder Relation Manager AQUA Klaten menyampaikan bahwa Sungai Pusur berada di belakang pabrik AQUA juga melintasi Taman Keanekaragaman hayati (Kehati) Klaten.

”Kami aktif di Pusur Institute untuk mendorong bersama-sama bahwa wadah ini menjadi living library yang bisa dijadikan acuan pembelajaran untuk semua elemen pemanfaat air, baik itu perusahaan, pemerintah, petani, kelembagaan desa maupun masyarakat luas,” jelas Rama.

Baca Juga: Dinkes DKI Jakarta Terus Pantau Kasus Cacar Monyet Hingga 2 Pekan ke Depan

"Wisatawan yang datang, selain menggerakkan perekonomian lokal, mereka juga secara tidak langsung menjadi pemerhati dan indikator nyaman-tidaknya Sungai Pusur untuk dinikmati sebagai wahana wisata juga edukasi lingkungan,” tambahnya.

Di lokasi ini, menurut Rama, AQUA Klaten juga mengembangkan program Pusur Lestari, dengan mengelola kawasan hulu melalui upaya pengembalian degradasi ekosistem.***

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah