Network
ARAHKATA – Pengujian atau tes DNA biasa dilakukan untuk mengetahui garis keturunan seseorang dari ayah dan ibu, hubungan kekerabatan, serta mengetahui kondisi kesehatan juga risiko penyakit seseorang.
Pada prosesnya, tes DNA mengacu pada prosedur operasional standar yang sesuai dengan panduan dari Scientific Working Group of DNA Analysis Method dan rekomendasi dari komisi DNA International Society of Forensic Genetics.
Ada beberapa tahapan dalam melakukan tes DNA, seperti pengambilan sampel yang bisa diperoleh dari bagian tubuh seseorang seperti rambut, tulang, gigi, atau cairan tubuh misal urine, darah, liur, sperma darah, atau jaringan tubuh lainnya.
Baca Juga: Mau Bermisi ke Bali, Coba Gim Puzzle Adventure Ini
Setelah pengambilan sampel, akan dilanjutkan dengan tahap ekstraksi sel DNA untuk memecah inti sel. Kemudian ada tahapan pemisahan DNA dengan proses elektroforesis.
Setelahnya, masuk ke tahapan proses amplifikasi, di mana proses ini menghasilkan banyak salinan DNA untuk mengkarakteristikkannya. Penyalinan DNA dilakukan melalui proses PCR. Salinan DNA ini kemudian diuji untuk penanda genetik.
Sebelum ke proses akhir, terlebih dahulu masuk proses analisis dan interpretasi yang membandingkan sampel DNA secara kuantitatif dan kualitatif dengan profil DNA yang diketahui. Proses ini dilakukan untuk menemukan penanda genetik untuk mengidentifikasi hubungan.
Baca Juga: Olahraga Lari Ternyata Bisa Berujung Kematian, Simak Penjelasannya!
Untuk menemukan hasil akhir, seluruh tahapan proses itu akan berjalan cukup lama, bisa hitungan minggu atau bahkan bulan.
Sedangkan harga atau tarif tes DNA bisa berbeda-beda di setiap rumah sakit, misalnya Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dari data Mei 2020 memasang tarif Rp10 juta untuk tes DNA Keturunan.***
