Tepis Anggapan Settingan, Trio Masterchef Arnold, Juna, Renatta Buka Suara

- 19 November 2020, 08:00 WIB
Chef Arnold, Chef Juna, dan Chef Renatta Moeloek buka suara soal tudingan acara MasterChef hanya settingan.
Chef Arnold, Chef Juna, dan Chef Renatta Moeloek buka suara soal tudingan acara MasterChef hanya settingan. /Instagram.com/@arnoldpo

ARAHKATA – Merebaknya isu di media sosial bahwa acara kontes memasak Masterchef di salah satu televisi swasta settingan, membuat Arnold Purnomo dalam kanal Youtubenya Arnold Poernomo mengundang kompatriotnya Juna dan Renatta untuk membuat klarifikasi.

“Jadi gini selama ini semakin minggu, semakin menjadi-jadi semakin 5, 6 dan juga season ke 7 ini semakin banyak spekulasi apakah acara Masterchef ini acara settingan,”tanya Arnold kepada kedua rekannya membuka percakapan.

Renatta pun bertanya di bagian apa yang dianggap settingan, apakah di drama, masakan atau ada scriptnya. Ia menjelaskan bahwa orang Indonesia memang suka drama dan itu tercermin dalam peserta acara tersebut terlebih lagi mereka dikarantina.

“Apanya dulu yang settingan, kalau dramanya ya nggak, emang orang Indonesia banyak drama, pas datang kadang-kadang ditanya kamu hari ini mau masak apa (dijawab)dulu almarhum ibu saya,lah orang ditanya mau masak apaan”canda Renatta

“Tapi satu sisi kalau menurut gue ya, si drama ini lumayan normal muncul dari mereka karena mereka dikarantina kan ? jadi kontestan misalnya ada berapa, ada 20, terus mereka setiap hari ketemunya itu-itu aja,apalagi mereka kan setiapdari daerah beda-beda, umurnya beda-beda , jadi udah pasti ada yang gak suka , tapi mereka stuck,”imbuhnya

Baca Juga: Daniel Mananta Hengkang dari Indonesian Idol, Alasannya Bikin senyum!

Sementara Juna merasa bingung menanggapi isu drama tersebut, Ia menjelaskan bahwa apa yang terjadi dalam acara tersebut memang terjadi di dunia nyata, misalnya kasus salah satu peserta yang curang ataupun terjadinya cinta lokasi yang terjadi diantara peserta.

“Contoh kejadian Edi curang, dia memang curang ketangkap sama Arnold, terus pacaran, ya emang pacaran, sekarang kita mesti gimana kalau emang mereka pacaran, dan mereka sampai sekarang pun masih pacaran, setelah keluar dari sini,”beber pria yang akrab disapa Chef Juna tersebut.

Juna pun menegaskan bahwa dirinya tidak akan pernah bersedia menjadi juri di acara tersebut jika acara ini settingan yang diaminkan oleh Renatta. Menurutnya hal ini (settingan)merupakan pembodohan publik dan ia enggan melakukan tersebut karena menurutnya sama saja makan uang haram.

“gini deh ya, kalian yang di rumah kalau ngerasa ada settingan-settingan gitu, lihat muka saya aja deh ! selama karier saya di dunia entertainment tidak pernah ada satupun yang namanya setting- settingan, kalau sampai ada settingan pasti tidak ada saya disitu, saya tidak akan pernah mau masuk ke dalam sebuah acara yang membodohi masyarakat, karena itu secara tidak langsung makan uang haram,”tegasnya.

Mengenai keputusan juri yang terkadang tidak kompak dan berbeda menurut mereka itulah hal yang biasa seperti diskusi pada umumnya di suatu perlombaan.

“itu bukan drama, discussion, tukar pikiran,”ujar Renatta dan Arnold.

Baca Juga: Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan, Ifan Tanggalkan Nama Seventeen Dibelakangnya

Walaupun demikian, ternyata mereka bertiga mengatakan kalau acara ini settingan. Namun yang disetting yaitu challengenya, apa yang mereka lakukan, dan aturan main. Sementara interaksi antara peserta itu merupakan konflik yang terjadi secara alami.

“Kalau dibilang settingan, iya karena kita yang set challengenya, apa yang mereka lakukan setiap challengenya, aturannya kita yang set, sisanya interaksi dsb ya tanggapan mereka,”tukas Arnold.

Renatta menambahkan unsur drama dalam acara tersebut bisa terjadi karena adanya musik latar dalam tersebut. Misalkan saat juri mengatakan masakan salah satu peserta tidak enak diiringi musik yang membuat dramatis.

“Jadi misalnya yang satu lagi ngomong, eh masakan lu kan gak enak ! udah gitu doang, tapi sound di TV masakan lu kan gak enak,ngeeng joss gitu, jadinya emang dramanya ada tapi jadi lebih dramatis, kayaknya semua kehidupan orang kalau ada kamera dan backsound jadi dramatis,”ucap Renatta.

Arnold juga menanggapi pernyataan warganet yang berkomentar soal musik yang menurutnya bukan pekerjaan mereka.

“Coba kalau misalnya kalian yang di rumah, duduk didepan dapur saat ibu kamu atau siapa lagi masak dua jam, bosen gak kalau gak ada lagu, bosen gak kalau mislnya tangannya gak ada yang kepotong atau kebakar, kalau gak ada yang interaksi, coba nonton ( seperti itu ) di TV dua jam, acara ini nggak laku,”canda Arnold.

“Jadi kalian komplain-komplain gitu musiknya kegedean, emang bukan kerjaan kita, kita kerjaanya cuma makan, marahin orang, mulangin orang, menangin orang, beres dan dibayar,”pungkasnya.***

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x