ARAHKATA – Kementerian Agama (Kemenag) menggelar acara Pedoman Moderasi Beragama, yang mana salah satu program prioritasnya bersama Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas pada Rabu, 22 September 2021.
Acara tersebut dilaksanakan secara daring dan luring, yang berpusat di gedung Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin No.6, Jakarta.
Acara peluncuran pedoman moderasi beragama diresmikan oleh Menag Yaqut, dan didampingi Menteri Pendidikan Kebudayaan dan Riset Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim serta Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto.
Namun, ada hal lain yang menarik perhatian dalam acara tersebut, yakni kehadiran artis Indonesia Cinta Laura Kiehl yang ternyata diundang khusus oleh Kemenag.
Baca Juga: Menag Rilis Buku Upaya Penguatan Moderasi Beragama
Selain menghadiri acara tersebut, rupanya Cinta Laura juga memberikan sebuah pidato terkait sudut pandangnya sebagai perwakilan anak muda mengenai moderasi beragama.
Usai acara, Cinta juga diketahui mengungkapkan kesannya melalui sebuah unggahan foto bersama Menag, Mendikbudristek dan Eny Yaqut di media sosial Instagram-nya.
Ia mengatakan jika dirinya tidak menyangka bisa diundang dan memberikan pidato di acara Kemenag.
Baca Juga: Menag Ungkap Makna Logo dan Tema Santri 2021
“Tidak pernah menyangka akan diundang oleh Pak Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. Untuk memberikan pidato kepada orang-orang Kementerian mengenai pendapat anak muda tentang moderasi beragama,” kata Cinta.
Lebih lanjut, Cinta Laura juga menjelaskan bahwa dirinya merasa terhormat dan bersyukur pendapatnya bisa didengar banyak orang.
“Sebagai satu-satunya perempuan dan non-politician yang memberikan pidato tadi malam, saya merasa sangat terhormat dan bersyukur didengar opininya oleh banyak sekali orang-orang hebat. Terima kasih pak @gusyaqut, pak @nadiemmakarim dan ibu @ennyyaqut sudah memberikan kesempatan kepada saya untuk bebas beropini demi masa depan Indonesia,” tulis Cinta dalam akhir keterangan diunggahannya.
Baca Juga: Menag Bacakan Puisi Gus Mus di Forum Antaragama G20
Perlu diketahui, jika dalam peluncuran program moderasi beragama tersebut, Menag juga secara resmi merilis empat buku pedoman moderasi beragama.
Diantaranya, buku saku moderasi bersama bagi guru, buku modul pelatihan penguatan wawasan moderasi bagi guru, pedoman mengintegrasikan moderasi pada mata pelajaran agama dan buku pegangan siswa.
Disamping itu, project pilot awal dari penguatan moderasi beragama Kemenag akan dilaksanakan di sejumlah sekolah atau madrasah di Provinsi NTT, NTB, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Jawa Barat, dan Banten.***