AS Gempur Taliban Lewat Serangan Udara

23 Juli 2021, 03:27 WIB
Ilustrasi pesawat tempur diduga milik AS yang terbang rendah di Laut Natuna Utara, TNI AU beri reaksi. /PIXABAY/WikiImages/PIXABAY

ARAHKATA - Pertama setelah penarikan pasukan, militer Amerika Serikat (AS) meluncurkan beberapa serangan udara minggu ini untuk mendukung pasukan pemerintah Afghanistan memerangi gerilyawan Taliban, termasuk di provinsi Kandahar yang penting secara strategi.

Serangan itu merupakan komitmen AS dalam mendukung pasukan Afghanistan dengan pesawat tempur yang berbasis di luar negeri, setidaknya sampai penarikan pasukan pada 31 Agustus.

Baca Juga: Mana Pria yang Paling Setia Dilihat dari Golongan Darah?

Meski demikian, Pemerintahan Joe Biden belum mengatakan apakah akan melanjutkan dukungan itu setelah penarikan pasukan selesai dilakukan.

Sebagai informasi, AS memiliki berbagai pesawat tempur yang berbasis di Timur Tengah yang mampu menjangkau Afghanistan, termasuk pesawat tempur di atas kapal induk di wilayah tersebut dan pesawat tempur serta pembom di wilayah Teluk Persia.

Menjawab seorang reporter tentang laporan berita soal serangan udara Angkatan Laut FA-18 di daerah Kandahar, sekretaris pers Pentagon John Kirby tidak mengkonfirmasi secara spesifik, termasuk jenis pesawat atau lokasinya.

Baca Juga: Respon Pengelola Pasar Tanah Abang Soal Perpanjangan PPKM Darurat

"Dalam beberapa hari terakhir kami telah bertindak, melalui serangan udara, untuk mendukung ANDSF,” kata Kirby menggunakan akronim untuk pasukan pertahanan dan keamanan nasional Afghanistan.

"Tapi saya tidak akan membahas detail teknis dari serangan itu," imbuhnya menjawab pertanyaan, Jumat 23 Juli 2021.

Senada komentar Kirby, pejabat pertahanan lainnya mengatakan bahwa pada hari Rabu dan Kamis, AS total melakukan lebih dari empat serangan udara untuk mendukung pasukan Afghanistan.

Baca Juga: Diduga Terguyur Hujan, Tanah Makam Korban Covid-19 di Depok Ambles

"Setidaknya dua dari serangan itu untuk menghancurkan peralatan militer, termasuk artileri dan kendaraan, yang telah diambil Taliban dari pasukan Afghanistan," bunyi pernyataan pejabat itu.

Ia juga mengatakan, bahwa orang-orang Afghanistan meminta serangan itu, dan mereka yang menargetkan posisi pertempuran dengan Taliban, termasuk setidaknya satu serangan di provinsi selatan Kandahar.

Baca Juga: Alami Gangguan Kecemasan, Ryan Reynolds Merasa Bersyukur

Para pejabat AS telah mendesak Afghanistan untuk menggunakan pesawat tempur mereka sendiri, serta pasukan darat yang dilatih AS.

Dalam beberapa bulan terakhir pasukan Afghanistan telah menyerahkan sejumlah besar wilayah kepada Taliban, hal itu menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan mereka untuk bertahan setelah AS menyelesaikan penarikannya.

Baca Juga: Tim Panahan Siap Tanding di Olimpiade Tokyo 2020

Pada konferensi pers Pentagon pada Rabu waktu setempat, Jenderal Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan, mengatakan masa depan Afghanistan ada di tangan rakyat Afghanistan, mendesak mereka untuk menegaskan keinginan mereka di medan perang.

“Pasukan keamanan Afghanistan memiliki kapasitas yang cukup untuk memerangi dan membela negara mereka, dan kami akan terus mendukung pasukan keamanan Afghanistan jika diperlukan sesuai dengan panduan dari presiden dan menteri pertahanan,” katanya.***

Editor: Agnes Aflianto

Tags

Terkini

Terpopuler