Melonjak Tinggi, Singapura Tak Jadi 'Berdamai' dengan COVID-19

- 21 Juli 2021, 14:28 WIB
Singapura memperketat aturan bagi warga yang belum menerima suntikan vaksin Covid-19 secara penuh.
Singapura memperketat aturan bagi warga yang belum menerima suntikan vaksin Covid-19 secara penuh. /Pixabay/ Graham-H

ARAHKATA - Beberapa waktu lalu Singapura mengungkap akan 'berdamai' dengan COVID-19.

Namun, setelah mengeluarkan pernyataan itu, Singapura kembali menerapkan lockdown di sebagian wilayah selama sebulan.

Kasus COVID-19 kembali melonjak tinggi sejak 11 bulan lalu yaitu 195 kasus harian, Selasa 20 Juli 2021.

Baca Juga: Simak! Ini Fakta Kasur 'Antiseks' di Olimpiade Tokyo 2020

Di hari yang sama, pemerintah Singapura mengatakan kembali memperketat pembatasan COVID-19 karena kasus terus meningkat.

Termasuk melarang kegiatan makan di restaurant, membatasi jumlah maksimum orang yang diizinkan berkumpul dari sebelumnya maksimal 5 orang, kini menjadi 2 orang.

Banyak klaster COVID-19 di Singapura yang bekalangan melonjak di beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: PM Tunisia Pecat Menteri Kesehatan di Tengah Pandemi

Di antaranya klaster karaoke, klaster COVID-19 di pasar basah dan pusat makanan jajanan. Hal ini memicu kekhawatiran di kalangan para pejabat.

Sementara data Kementerian Kesehatan Singapura pekan lalu mencatat 480 kasus COVID-19 komunitas, melonjak dari catatan 19 kasus yang dilaporkan dalam tujuh hari sebelumnya.

Halaman:

Editor: Tia Martiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x