ARAHKATA - Beberapa waktu lalu Singapura mengungkap akan 'berdamai' dengan COVID-19.
Namun, setelah mengeluarkan pernyataan itu, Singapura kembali menerapkan lockdown di sebagian wilayah selama sebulan.
Kasus COVID-19 kembali melonjak tinggi sejak 11 bulan lalu yaitu 195 kasus harian, Selasa 20 Juli 2021.
Baca Juga: Simak! Ini Fakta Kasur 'Antiseks' di Olimpiade Tokyo 2020
Di hari yang sama, pemerintah Singapura mengatakan kembali memperketat pembatasan COVID-19 karena kasus terus meningkat.
Termasuk melarang kegiatan makan di restaurant, membatasi jumlah maksimum orang yang diizinkan berkumpul dari sebelumnya maksimal 5 orang, kini menjadi 2 orang.
Banyak klaster COVID-19 di Singapura yang bekalangan melonjak di beberapa pekan terakhir.
Baca Juga: PM Tunisia Pecat Menteri Kesehatan di Tengah Pandemi
Di antaranya klaster karaoke, klaster COVID-19 di pasar basah dan pusat makanan jajanan. Hal ini memicu kekhawatiran di kalangan para pejabat.
Sementara data Kementerian Kesehatan Singapura pekan lalu mencatat 480 kasus COVID-19 komunitas, melonjak dari catatan 19 kasus yang dilaporkan dalam tujuh hari sebelumnya.