Prinsip Teguh 'Damai' dengan COVID-19, Sydney Siap Sambut Tahun Baru

31 Desember 2021, 14:07 WIB
Perayaan Malam Tahun Baru di Sydney, Australia /Reuters/David Gray/File Photo/

ARAHKATA - Virus COVID-19 telah bermutasi dan menyebar ke seluruh dunia. Varian jenis baru yang dinamakan Omicron itu membuat panik masyarakat.

Hadirnya Omicron beberapa negara membuat peraturan pencegahan penyebaran varian tersebut.

Namun tidak halnya dengan Australia. Negara Kanguru itu berprinsip teguh untuk 'berdamai' dengan virus Corona.

Baca Juga: Kasus COVID-19 di Australia Meledak Dipicu Omicron

Di tengah lonjakan COVID-19, Kota Sydney, Negara Bagian New South Wales (NSW), sedang bersiap-siap menyambut Tahun Baru 2022.

Dikutip Arahkata, Jumat 31 Desember 2021, ribuan orang diprediksi akan memenuhi spot-spot di pinggir pelabuhan untuk menyaksikan festival kembang api khas Sydney yang terkenal. Antrean sudah mulai terlihat di beberapa titik sejak pagi.

Menteri Utama NSW, Dominic Perrottet, mengajak seluruh warganya untuk keluar rumah dan menikmati perayaan Tahun Baru. Sedangkan Perdana Menteri Australia Scott Morrison berharap warga bisa menikmati waktunya.

Baca Juga: Omicron Menggila! Australia Catat Kasus Kematian Pertama

Kasus COVID-19 di Australia kembali mencetak rekor tertinggi pada Jumat 31 Desember 2021 yakni 32.400 infeksi, jauh lebih tinggi dari hari sebelumnya, yakni 21.329. Khusus di NSW, kasus harian bertambah sebanyak 21.151 infeksi.

Kini, total kasus COVID-19 Australia mencapai hampir 400.000 dengan 2.239 kematian, angka yang tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya.

Kasus varian Omicron yang terkonfirmasi di Negeri Kanguru mencapai 1.475 kasus.

Baca Juga: Duh! Lonjakan Omicron Tembus 200 Ribu di Prancis

Seluruh negara bagian Australia, kecuali Australia Barat, sudah mulai menjalani hidup bersama COVID-19 berkat tingkat vaksinasi yang sudah tinggi. Namun, pelonggaran pembatasan tersebut memang menyebabkan kasus harian melesat.

“Meskipun angka kasus meningkat secara substansial, jika dibandingkan dengan posisi kita saat gelombang varian Delta, posisi kita saat ini tetap sangat kuat,” ucap Perrottet.

Menurut data Kementerian Kesehatan Australia, terdapat 135.000 kasus aktif COVID-19 di Australia. Hanya 127 orang yang dirawat di ruang perawatan intensif.

Baca Juga: Pasien Omicron Bertambah, Kemenkes Tegaskan Tak Berpergian

Berbeda dengan Australia, banyak negara di dunia yang memperketat pembatasan dan pengawasannya menjelang Tahun Baru, demi mencegah meluasnya penyebaran COVID-19.

Di Eropa, konser-konser dan perayaan dengan kembang api dibatalkan, seperti di Kota London, Paris, Zurich, Brussels, dan Roma.

Di India, jam malam diberlakukan di kota-kota besar dan restoran diwajibkan untuk membatasi jumlah penduduk.***

Editor: Tia Martiana

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler