Malaysia Dilanda 2.127 Kasus Baru COVID-19, Warga di Imbau Waspada

20 Juni 2022, 10:40 WIB
Kasus COVID-19 Malaysia Melonjak /Karawangpost/pexels: Anna Shavets

ARAHKATA - Kementerian Kesehatan Malaysia dalam laporan terbaru terkait COVID-19 yang dikeluarkan Minggu, 19 Juni 2022.

Kementerian Kesehatan melakukan langkah antisipasi guna menekan sebaran kasus COVID-19.

Kementerian Kesehatan mencatat adanya penambahan 2.127 kasus baru COVID-19 pada Sabtu, 18 Juni 2022.

Baca Juga: Puluhan Juta Vaksin AstraZeneca Ditolak Negara Kurang Berkembang, Simak Penyebabnya!

Dengan penambahan tersebut, maka kasus aktif COVID-19 di Malaysia bertambah 736 menjadi 26.362 kasus di hari yang sama.

Sedangkan akumulasi kasus COVID-19 di Malaysia sejak kasus pertama di awal pandemi mencapai 4.501.735.

Berdasarkan data dari portal CovidNow milik Kementerian Kesehatan Malaysia yang diakses dari Kuala Lumpur, Minggu, 19 Juni 2022.

Baca Juga: NGERI! Baku Tembak di California, 2 Polisi Tewas

Tidak ditemukan kasus impor, semua merupakan penularan lokal dan 96,2 persen atau 25.350 pasien menjalani karantina di rumah.

Sebanyak 981 pasien menjalani perawatan di rumah sakit, delapan pasien menjalani perawatan di Pusat Karantina dan Perawatan Berisiko Rendah (PKRC).

Sebanyak 23 lainnya menjalani perawatan di fasilitas Intensive Care Units (ICU) di mana 16 di antaranya membutuhkan dukungan ventilator.

Baca Juga: HEBAT! Siswa Palestina Ciptakan Robot Pencari Korban dalam Reruntuhan Gedung

Meski demikian, Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan meskipun jumlah kasus harian berkisar antara 1.000 dan 2.300 selama dua minggu terakhir.

Jumlah total mereka yang berada di unit perawatan intensif dan membutuhkan ventilator tetap "rendah dan dapat dikelola".

“Ada sedikit kenaikan tarif rawat inap untuk kategori 3 menjadi 5 yang naik dari 1,1 menjadi 1,2 per 100.000 penduduk, tapi masih bisa dikendalikan,” katanya dikutip The Star.

Baca Juga: Bill Gates: Akibat Perubahan Iklim Akan Ada Pandemi Baru

Otoritas Kesehatan Malaysia mengimbau masyarakat untuk menerapkan praktik kesehatan masyarakat dan tindakan sosial.

Bertujuan untuk pencegahan, termasuk dengan konsep "menguji, melaporkan, mengisolasi, menginformasikan dan mencari" (TRISS), selain juga melakukan jaga jarak fisik jika memungkinkan, memakai masker di tempat tertutup dan ramai, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Berdasarkan pantauan ANTARA di Pasar Chow Kit, sebagian besar pedagang maupun pembeli menggunakan masker.

Baca Juga: Haru! Zara Ungkap Perasaannya ke Eril Lewat Instagram, Begini Katanya

Namun cukup banyak yang tidak secara benar menggunakannya meski di tengah keramaian.

Sementara masyarakat yang memanfaatkan transportasi publik massal seperti monorel dan moda raya terpadu (MRT) tampak lebih tertib dalam menggunakan masker, meski sulit untuk melakukan jaga jarak fisik.

Kondisi sama terlihat di pusat perbelanjaan sekitar Pavilion dan MyTown di Kuala Lumpur.

Baca Juga: Prabowo-Cak Imin Sepakat Koalisi, Bisa Dianggap Sebagai 'Duet Kardus

Sejumlah lokasi seperti KL Sentral dan KLCC Suria masih melakukan cek suhu tubuh bagi semua pengunjung yang datang.

Sedangkan petugas di Alamanda Shopping Mall di Putrajaya masih meminta pengunjung untuk menunjukkan sertifikat vaksin yang ada di aplikasi MySejahtera.

Sebelumnya seorang pengemudi taksi daring di Putrajaya Mohd Nor Faizal mengatakan pandemi COVID-19 sudah tidak ada jika melihat semakin ramainya pengguna moda transportasi taksi daring tersebut.

Baca Juga: Elon Musk Digugat Investornya atas Tuduhan Diskriminasi

Kemacetan juga sudah mulai terasa di berbagai ruas jalan di Putrajaya maupun Kuala Lumpur, terlebih lagi saat libur anak sekolah pekan lalu.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler