Saat daya tampung penuh, petugas dengan sigap mengarahkan ke lantai atap (rooftop) dan di halaman masjid.
Asrorun mengaku termasuk jamaah yang terhalang masuk dan akhirnya shalat tarawih di halaman.
Padahal ia hadir sebelum waktu Isya tiba. Tarawih disana dilaksanakan dengan 11 rakaat, dan saat witir membaca Qunut.
Saat adzan, shalat jamaah dan shalat tarawih dilaksanakan, digunakan pengeras suara luar dengan jangkauan yang sangat luas sehingga syiar sangat terasa.
Baca Juga: Ramadhan 1443, Menag Ajak Umat Muslim Indonesia Perbaiki Kualitas Diri
Para pedagang dan pelaku usaha pun di sekitar Masjid Nabawi, saat tiba waktu shalat, menutup sementara tokonya dan menghentikan sementara aktifitas usahanya.
Selain itu selama Ramadhan di Madinah, tidak ada restoran yang buka dengan alasan ada orang yang tidak berpuasa.
"Saya menikmati Ramadhan yang syahdu," pungkas Asrorun.***