Network
ARAHKATA -Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan NATO, jika Swedia dan Finlandia bergabung dengan aliansi militer itu, Moskow akan meningkatkan pertahanannya.
Hal itu menjadi catatan baru dalam konflik Ukraina vs Rusia.
Termasuk dengan pernyataan negara terbesar di dunia itu mengerahkan senjata nuklir.
Baca Juga: Waduh! Netflix Dituntut Pengguna di Rusia, Kok Bisa?
Finlandia, yang berkongsi perbatasan sepanjang 1.300 km dengan Rusia dan Swedia sedang menimang apakah akan bergabung dengan aliansi NATO atau tidak.
Reuters memberitakan, Finlandia sendiri baru akan membuat keputusan dalam beberapa minggu ke depan, kata Perdana Menteri Sanna Marin, Kamis, 14 April 2022.
Dmitry Medvedev, wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, menjelaskan bahwa jika Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO.
Baca Juga: NATO Tegaskan Rusia Tidak Akan Menang Perang Nuklir
Kemungkinannya Rusia akan memperkukuh angkatan darat, laut dan udaranya di Laut Baltik untuk memulihkan keseimbangan militer.
Medvedev juga secara eksplisit mengangkat ancaman nuklir itu dengan membeberkan bahwa tidak akan ada lagi pembicaraan tentang Baltik 'bebas nuklir'.
Mengingat Rusia sendiri memiliki wilayah kantung Kaliningrad yang diapit Polandia dan Lithuania.
Baca Juga: Luar Biasa! Meski Melambat, Nilai Perdagangan China-Rusia Tetap Paling Tinggi
"Tidak ada lagi pembicaraan tentang status bebas nuklir untuk Baltik - keseimbangan harus dipulihkan," kata Medvedev.
"Sampai hari ini, Rusia belum mengambil tindakan seperti itu dan tidak akan melakukannya," ujar Medvedev.
"Jika kami dipaksa, baiklah... tetapi catat, bukan kami yang memulai ini," ia menambahkan.***
