Swedia dan Finlandia Gabung Nato, Rusia Ancam Invansi Nuklir

- 16 April 2022, 21:23 WIB
S-400 Rusia
S-400 Rusia /Military Watch Magazine

ARAHKATA - Pemerintahan Rusia di bawah kepemimpinan Valdimir Putin mewanti-wanti untuk Swedia dan Finlandia untuk tidak bergabung ke NATO.

Ancaman Rusia kepada dua negara pecahan Uni Soviet itu sangat serius.

Apalagi Rusia menyertakan ancaman bakal ada invansi senjata nuklir bila Swedia dan Finlandia bergabung pada North Atlantic Treaty Organization (NATO).

Baca Juga: Adu Klaim, Ukraina-Rusia Soal Kapal Moskva Tenggelam

Rusia juga mengancam hal serupa pada sejumlah negara yang tergabung dalam  organisasi Eropa dan Amerika Utara tersebut. Termasuk markas Nato di Eropa.

Ancaman Rusia tersebut karena Finlandia merupakan tentangga dekat negaranya. Dari luas tanah 1.300 km Finlandia dan Rusia berbagai batas negara.

Menurut Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev menegaskan ancaman serius.

Baca Juga: Tidak Bisa Bohong! Rusia Bujuk Brasil Untuk Cari Dukungan

"Jika Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO maka Rusia harus memperkuat angkatan darat, laut dan udaranya di Laut Baltik untuk memulihkan keseimbangan militer," ujar Dmitry dikutip Reuters, Kamis, 14 April 2022.

Pernyataan bersayap Medvedev itu dinilai Reuters secara implisit mengangkat ancaman nuklir dengan mengatakan tidak ada lagi pembicaraan tentang Laut Baltik. Baltik adalah pernyataan menunjukkan "bebas nuklir".

Di kawasan Laut Baltik ini Rusia juga bersinggan dengan batas wilayah negara lain pecahan Uni Soviet, yakni Polandia dan Lithuania dimana Rusia memiliki kantung Kaliningrad.

Baca Juga: Balas Dendam! Rusia Usir 18 Diplomat UE dari Moskow

"Tidak ada lagi pembicaraan tentang status bebas nuklir untuk Baltik. Keseimbangan harus di pulihkan, " tutur Dmitry.

Dmitry juga memastikan untuk hari ini Rusia masih belum mengambil tindakan. Pihaknya masih menanti keputusan dua negara tersebut.

"Sampai hari ini Rusia belum mengambil tindakan itu. Dan tidak akan melakukannya. Jika kami dipaksa. Baiklah... Catat! Bukan kami yang memulai, kata Dmitry menegaskan.

Sementara itu, dari pihak Finlandia mengaku belum memutuskan terkait pinangan NATO terhadap negaranya. Jawaban ini disampaikan oleh Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin.

Baca Juga: Rusia Serang Pabrik Baja, Pecah Pertempuran di Pelabuhan Mariupol

"Tawaran dari Nato ini akan diputuskan oleh Finlandia dalam waktu terdekat" kata PM Finlandia Sanna Marin dikutip Reuters.

Seperti diketahui Rusia telah melakukan invansi militer terhadap Ukraina karena keinginan negara itu bergabung ke NATO. Invansi dilakukan pada Kamis, 24 Februari 2022 lalu.

Baca Juga: Buntut Perang, Jerman Embargo Kapal Pesiar Rusia

Rusia berasumsi keinginan Nato mendirikan pangkalan militer di Ukraina bila Ukraina bergabung membuat posisi Rusia terancam. 

Hal ini karena Putin beranalogi bahwa lapangan militer Nato di Ukraina sebagai langkah awal keinginan Amerika Serikat menghancurkan negaranya sama seperti AS dan sekutu yakni Eropa menjadi 15 negara bagian dengan cara menghasut rakyat Rusia agar meminta referendum.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x