Joe Bidden Buka Kunjungan ke Korsel dan Jepang Bahas China- Korut

- 28 April 2022, 18:05 WIB
Presiden AS, Joe Biden terkaut kebijakan minyak Alaska
Presiden AS, Joe Biden terkaut kebijakan minyak Alaska /Reuters/Mike Blake/REUTERS

ARAHKATA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan melakukan lawatan ke Korea Selatan dan Jepang pada Mei, Gedung Putih mengumumkan pada Kamis, 28 April 2022 mengunjungi Jepang dan Korea Selatan.

Agenda Politik Partai Demokrat AS itu akan membuka komunikasi dengan dua negara sekutunya di Asia Timur.

Kunjungan tersebut dinilai perlu untuk membicarakan China dan musuh regional Korea Utara. Dua negara yang sampai saat ini konsisten dengan arah politik komunis tersebut.

Baca Juga: Waspada! China Laporkan Kasus Pertama Infeksi Virus H3N8 pada Manusia

Dalam rilis yang disampaikan oleh Joe Bidden kepada pewarta setempat ia akan melakukan perjalanan selama empat hari, dimulai 20 Mei hingga 24 Mei 2022.

Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki dalam laporannya, Kamis, 28 April 2022 menerangkan salah satu agenda penting yang akan di bawa ke Jepang dan Korea Selatan yakni akan membangun aliansi AS menguatkan komitmen pertahanan Indo-Pasifik.

"Biden juga diagendakan akan bertemu dengan para pemimpin kedua negara dengan tujuan memajukan " Memerkuat komitmen kuat pemerintahan Indo-Pasifik" yang bebas dan terbuka dan untuk aliansi perjanjian AS dengan Republik Korea dan Jepang," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki.

Baca Juga: AS Berlayar di Selat Taiwan, China: Merusak Perdamaian dan Stabilitas

Jen Psaki menuturkan juga kota pertama sebagai destinasi kenegaraannya adalah Tokyo.

Nantinya, Di Tokyo Biden dijadwalkan bertemu dengan para pemimpin kelompok Quad yang juga mencakup Australia, Jepang dan India, dan dipandang sebagai benteng melawan China yang semakin tegas. 

Rupa-rupanya, ada kesan Bidden sedikit kewalahan dengan sejumlah ekspansi perdagangan China yang sedikit lebih unggul dari Amerika Serikat.

Alasan perang dagang As dan China pada masa pemerintahan Trump tersebut menjadi agenda Bidden untuk dituntaskan.

Baca Juga: Dukung Rusia, Korea Utara Lakukan 'Serangan Personal' Pada Joe Biden

Sebagai informasi China dan Amerika Serikat adalah dua adidaya hebat di bidang perdagangan dunia. Kedu negara itu, diketahui tengah berselisih soal perdagangan, hak asasi manusia dan beberapa hal lainnya.

Di setiap kesempatan Biden selalu menyatakan bahwa AS memiliki perjuangan untuk menentukan di abad ke-21 antara otokrasi dan demokrasi dunia.

Selain itu, kunjungan Joe Bidden tak lain secara tidak langsung mengakui kehebatan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un usai pamer dan uji coba sejumlah senjata nuklir. 

Baca Juga: Joe Biden Adakan Pertemuan dengan PM Singapura, Ini Bahasannya

Aksi pamer Kim Jong Un ini sendiri dianggap mengangkangi perjanjian dengan Korea Selatan untuk tidak menggunakan senjata nuklir ke arah titik koordinat batas wilayah Korea Selatan.

Selain itu, Korea Utara juga dianggap  mengabaikan tawaran pembicaraan AS dan berjanji untuk mempercepat program nuklirnya dengan cepat.

Baca Juga: Joe Biden Akan Berargumen di Polandia, Bahas Vladimir Putin?

"Selama pertemuan bilateral Biden dengan Presiden Korea Selatan yang baru terpilih Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri Kishida Fumio, dia akan 'membahas peluang' untuk memperdalam hubungan keamanan vital kami, meningkatkan hubungan ekonomi, dan memperluas kerja sama erat kami untuk memberikan hasil praktis," kata Psaki.

Kunjungan itu akan dilakukan setelah KTT khusus AS-ASEAN para pemimpin Asia Selatan di Washington dari 12 Mei hingga 13 Mei.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah