Taliban Wajibkan Wanita Pakai Burqa, Ini Sikap Amerika Serikat

- 10 Mei 2022, 18:16 WIB
Taliban wajibkan wanita Afghanistan untuk kenakan burqa di depan publik/
Taliban wajibkan wanita Afghanistan untuk kenakan burqa di depan publik/ /Twitter/@ReutersAsia/

ARAHKATA - Taliban Afghanistan baru-baru ini mengeluarkan perintah untuk mewajibkan wanita menggunakan burqa.

Sebelumnya Taliban juga telah berhenti mengeluarkan SIM untuk kaum wanita.

Menyikapi hal ini Amerika Serikat akan mengambil langkah tegas untuk meningkatkan tekanan pada pemerintah Taliban Afghanistan.

Baca Juga: Penyakit Mulut dan Kuku Hewan Ternak Mewabah, Masyarakat Diminta Tetap Tenang

Tekanan tersebut dimaksudkan demi membatalkan beberapa keputusannya yang membatasi hak-hak wanita termasuk anak-anak perempuan.

Tekanan akan dilakukan jika Taliban tidak menunjukkan tanda-tanda untuk membatalkan aturannya.

"Kami telah membicarakannya secara langsung dengan Taliban," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price dalam Reuters dikutip ARAHKATA pada Selasa, 10 Mei 2022.

Baca Juga: Dua Pemain Timnas Indonesia U-23 Ini Siap Persembahkan Kemenangan Perdana

"Kami memiliki sejumlah alat yang jika kami merasa ini tidak akan diubah, ini tidak akan dibatalkan, kami siap untuk bergerak tegas," imbuhnya

Ned Price tidak merinci langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan untuk menindak Taliban agar mencabut aturannya.

Taliban telah menerapkan kebijakan tersebut selama 20 tahun untuk membatasi hak-hak anak perempuan dan wanita.

Baca Juga: Barat Salah Dugaan, Ini Pesan Putin dalam Pidato Hari Kemenangan

Taliban pada hari Sabtu lalu resmi memerintahkan wanita untuk menutupi wajah mereka di depan umum menggunakan burqa.

Penutup wajah yang ideal adalah burqa biru yang mencakup semua bagian wajah, mengacu pada pakaian yang wajib bagi wanita di depan umum selama pemerintahan Taliban 1996-2001.

Komunitas internasional telah menjadikan pendidikan anak perempuan sebagai tuntutan utama untuk pengakuan masa depan pemerintahan Taliban, yang mengambil alih negara Afghanistan pada Agustus lalu ketika pasukan asing menarik diri.

Baca Juga: Timnas Indonesia U-23 Siap Hadapi Timor Leste

Meski demikian, Taliban telah membatasi anak perempuan dan wanita untuk bekerja dan membatasi perjalanan mereka kecuali ditemani oleh kerabat dekat laki-laki.

Sebagian besar anak perempuan juga dilarang pergi ke sekolah setelah kelas tujuh.

"Kami telah berkonsultasi dengan sekutu dan mitra kami," kata Price.

Baca Juga: Sebanyak 99,9 Persen ASN di Kota Bandung Masuk Pada Hari Pertama Kerja

"Ada langkah-langkah yang akan terus kami ambil untuk meningkatkan tekanan pada Taliban agar membatalkan beberapa keputusan ini, untuk memenuhi janji yang telah mereka buat."

Mayoritas wanita di Afghanistan mengenakan jilbab karena alasan agama tetapi banyak di daerah perkotaan seperti Kabul tidak menutupi wajah mereka.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah