Rusia Jadikan Andrei Soldatov Jurnalis Investigasi Dalam Daftar Buronan

- 8 Juni 2022, 14:58 WIB
Parade militer Rusia
Parade militer Rusia /Maxim Shemetov/Reuters

ARAHKATA - Pemerintah Rusia menetapkan seorang jurnalis investigasi Andrei Soldatov pada Senin, 6 Juni 2022.

Andrei Soldatov mengatakan bahwa pihak berwenang Rusia, telah menempatkannya dalam daftar buronan dan membekukan rekening banknya.

Andrei Soldatov adalah jurnalis yang dikenal karena liputannya tentang badan-badan keamanan Rusia.

Baca Juga: Startup Bangkrut, Giliran Beres.id Pamit Mulai 30 Juni

Andrei Soldatov, yang ikut mendirikan situs Agentura.ru, menulis di Twitter, "Senin ku: rekening milik ku di bank-bank Rusia ditahan, ditambah aku ditempatkan di daftar buronan Rusia."

Situs Kementerian Dalam Negeri mencantumkan Soldatov, yang tidak dapat dihubungi melalui telepon, sebagai buronan berdasarkan pasal undang-undang hukum pidana yang tidak ditentukan.

Dalam posting terpisah di platform pesan Telegram, Soldatov menulis bahwa kasus yang dikenakan terhadapnya telah diajukan dengan cara yang mirip dengan dua jurnalis yang dituduh menyebarkan "informasi palsu" tentang operasi militer Moskow di Ukraina.

Baca Juga: Gubernur Ganjar Pranowo Bertekat Jadikan 7.809 Desa Jateng Percontohan Antikorupsi Nasional

"Kami mengklarifikasi detailnya," tulis Soldatov, dilansir Reuters dikutip ArahKata.com, Rabu 8 Juni 2022.

Beberapa hari setelah mengirim pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari, Pemerintah Rusia mengeluarkan undang-undang yang memberikan hukuman penjara hingga 15 tahun bagi mereka yang dihukum karena sengaja menyebarkan berita "palsu" tentang militer Rusia.

Moskow mengatakan "operasi militer khusus" dirancang untuk meredakan ancaman keamanan dari Ukraina dan melindungi penutur bahasa Rusia dari penganiayaan.

Baca Juga: Polri: Kelompok Khilafatul Muslimin Sebarkan Pamflet Berpotensi Makar

Ukraina dan negara-negara Barat telah menolak klaim Rusia itu dan menyebutnya sebagai dalih tidak berdasar untuk perampasan tanah Ukraina.

Perang di Ukraina telah menewaskan ribuan orang, meratakan kota-kota dan membuat 14 juta orang mengungsi.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah