Para murid yang cedera diperkirakan berusia antara 16 tahun dan 17 tahun.
Baca Juga: Menteri Erick Ingin Indonesia Jadi Hub Produksi Vaksin Dunia
Para pejabat membantah laporan surat kabar Jerman, Bild, yang menyebutkan bahwa si penabrak meninggalkan surat pengakuan di mobilnya. Para penyelidik justru menemukan poster-poster soal Turki, negara yang hubungannya sedang buruk dengan Armenia.
Insiden pada Rabu itu membangkitkan ingatan pada serangan 19 Desember 2016 di daerah yang sama di Berlin.
Ketika itu, Anis Amri --warga Tunisia yang memiliki kaitan dengan kelompok militan dan gagal mendapatkan suaka-- menabrakkan truk ke kerumunan orang di sebuah pasar Natal di Berlin hingga menewaskan 11 orang lainnya serta melukai puluhan orang.
Baca Juga: Konser Justin Bieber di Beberapa Kota Ditunda, Beliebers Indonesia Khawatir
Amri kemudian kabur ke Italia. Di negara itu, ia tewas ditembak oleh polisi.***