Pesan Menteri LHK Kepada Pejabat KLHK

- 19 Desember 2020, 17:09 WIB
Menteri LHK Siti Nurbaya
Menteri LHK Siti Nurbaya /Arahkata/

ARAHKATA - Menteri LHK Siti Nurbaya melantik satu Pejabat Pimpinan Tinggi Madya (Eselon I) yaitu Inspektur Jenderal KLHK, dan lima Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II) lingkup KLHK di Jakarta, Jumat (18/12). Menteri Siti berpesan para pejabat di KLHK dapat menjadi sosok yang kuat dan tahan banting.

"Kita sudah harus segera kembali melakukan analisis cuaca, dan bersiap menghadapi kemungkinan terjadinya banjir, setelah lepas dari karhutla beberapa waktu lalu. Lingkungan hidup dan kehutanan sebagai lansekap dan ekosistem, harus kita ikuti di segala cuaca. Jadi kita juga harus kuat di segala cuaca," ujar Menteri Siti dalam sambutannya.

Menteri Siti juga mengingatkan agar jajarannya terus mengikuti perkembangan dinamika di tengah masyarakat. Selain itu, diperlukan kecepatan dan daya adaptasi yang tinggi, khususnya dari jajaran Eselon I dan II.

Baca Juga: Kondisi Indonesia yang Menyita, ARJ Ajak Organisasi Lain Lakukan Perubahan

"Oleh karenanya, saya berharap pejabat yang dilantik pada hari ini, agar dapat segera menyesuaikan diri untuk langsung bekerja dengan segala kesungguhan hati," kata Menteri Siti.

Secara khusus, Menteri Siti meminta kepada Inspektur Jenderal yang dilantik yaitu Laksmi Wijayanti, untuk terus melakukan pengembangan, dan terobosan langkah dalam menghadapi berbagai tantangan, serta meningkatkan pengawasan. Hal ini penting agar kemungkinan terjadinya pelanggaran dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas dapat diminimalisir.

"Sebagai Inspektur Jenderal harus mampu menjaga dan meningkatkan Indeks Integritas Kementerian LHK menjadi lebih baik. Jangan berikan ruang untuk kolusi, korupsi, dan nepotisme. Segala bentuk penyimpangan harus dapat dideteksi dini oleh Inspektorat Jenderal. Benahi dan terus perbaiki SPIP pada seluruh satker lingkup Kementerian LHK," tegasnya.

Dari sisi pengendalian DAS dan Rehabilitasi Hutan, pengelolaannya kedepan akan terkait langsung dengan persoalan kesejahteraan masyarakat, perhutanan sosial, dan nilai ekonomi karbon. Oleh karena itu, budaya kerja dengan interaksi yang terus menerus perlu dilanjutkan.

Baca Juga: YPJI Kembali Salurkan Bansos Kemensos kepada Jurnalis

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x