Situasi Gunung Merapi Kini, 179 Guguran Lava dan 4 Awan Panas

- 2 Agustus 2021, 02:45 WIB
Ilustrasi - Gunung Merapi mengeluarkan lahar panas
Ilustrasi - Gunung Merapi mengeluarkan lahar panas /Antara/Andra Fitri Amoko/

ARAHKATA – Situasi Gunung Merapi yang terletak di Klaten, Boyolali, Magelang, Jawa Tengah dalam sepekan terakhir masih mengeluarkan awan panas dan guguran lava.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat, dalam rentang waktu dari 23 Juli hingga 29 Juli 2021, ada empat awan panas dan 179 guguran lava yang dikeluarkan Gunung Merapi.

Keempat awan panas itu seluruhnya mengarah ke barat daya dengan jarak luncur terjauh 2.500 meter.

Baca Juga: Pesan Penting Kapolda Metro Jaya Jelang Penentuan Nasib PPKM!

Untuk guguran lava, sebanyak 29 dari 179 yang terpantau mengarah ke tenggara dengan jarak luncur maksimal 1.200 meter.

Sejumlah 145 guguran lava lain mengarah ke barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter.

Meskipun begitu, volume kubah Gunung Merapi selama satu bulan terakhir relatif tidak mengalami penambahan.

Baca Juga: Arya Saloka Unggah Ini di Instagram untuk Greysia dan Apriyani

BPPTKG melaporkan, pada awal Juli, volume kubah di sektor barat daya sebesar 1.815.000 meter kubik. Sementara, data terakhir per 29 Juli 2021 tercatat 1.878.000 meter kubik.

Begitu juga untuk kubah tengah, dimana volume per tanggal 2 Juli 2021 terpantau 2.741.000 meter kubik. Pada akhir bulan Juli dilaporkan sedikit bertambah menjadi 2.817.000 meter kubik.

Menurut Kepala BPPTKG Hanik Humaida, volume kubah Merapi cenderung tetap dikarenakan sebagian besar material telah gugur menjadi guguran lava atau awan panas guguran.

Baca Juga: Nasib PPKM Ditentukan Hari Ini, Berikut Imbauan Pemerintah!

"Sebagian besar material sudah gugur sehingga volume kubah cenderung tetap," kata Hanik kepada ARAHATA, Minggu 1 Agustus 2021.

Pertumbuhan kubah dalam periode erupsi Merapi 2021 mulai teramati pada awal Januari silam. Kubah yang pertama muncul adalah sektor barat daya, tepatnya kawah Lava1997.

Berselang satu bulan tampak pertumbuhan kubah di sektor tengah dengan bukaan kawah mengarah ke penjuru tenggara.

Baca Juga: Apa Artinya Nilai CT yang Jadi Perhatian pada Test PCR?

Dalam sepekan terakhir, intensitas kegempaan terbilang masih cukup tinggi.

Selama periode 23-29 Juli 2021 tercatat 4 kali awan panas guguran, 468 kali vulkanik dangkal, 3 gempa low frekuensi, 1.520 gempa fase banyak, 1.048 guguran, 146 hembusan, dan 10 gempa tektonik.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah