Ini Makna 'Torang Bisa' dan Maskot PON XX Papua 2020

- 11 September 2021, 19:23 WIB
Maskot PON XX Papua Kangpho dan Drawa
Maskot PON XX Papua Kangpho dan Drawa /Instagram/@ponxx2020papua

ARAHKATA - Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dihelat mulai 2-15 Oktober 2021 dan akan mempertandingkan 37 cabang olahraga (cabor) yang akan dilaksanakan di empat klaster, yaitu di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Merauke, dan Kabupaten Mimika.

Sementara itu panitia besar PON XX Papua mengenalkan dua kata 'Torang Bisa!' sebagai tagline atau jargon.

Frasa 'Torang Bisa!' merupakan kata khas Papua yang diucapkan demi memberi semangat juang para atlet. Torang sendiri merupakan singkatan dari 'kita orang'.

Baca Juga: Jokowi Beri Pesan Penting di Hari Olahraga Nasional

Kemudian pada kata 'bisa', torehan warna merah melambangkan adanya energi, kekuatan, hasrat, keberanian, simbol dari api, dan pencapaian tujuan.

Sementara itu, warna hitam disematkan pada kata 'torang' untuk melambangkan harga diri dan untuk mempertegas kata itu.

Tak hanya tagline, tuan rumah juga memperkenalkan maskot untuk PON XX Papua yakni, 'Kangpho' dan 'Drawa'.

Baca Juga: Wali Kota Bandung Janjikan Bonus bagi Atlet Raih Medali di PON XX

'Kangpho' adalah singkatan dari kanguru pohon mantel emas (Dendrolagus Pulcherrimus), satwa endemik yang dimiliki alam Papua.

Kanguru pohon itu merupakan hewan khas hutan di Papua. Sama-sama satwa marsupial atau mamalia yang memiliki kantung di perut, kanguru pohon berbeda dengan kanguru yang ada di Australia.

Secara fisik, kanguru pohon cenderung berwarna cokelat muda. Di bagian leher, pipi, dan kaki kanguru pohon, ada hiasan berwarna kuning keemasan. Lantaran ciri fisik inilah, kanguru pohon mendapat julukan mantel emas.

Baca Juga: Menpora Tinjau Pembukaan Stadion PON XX Papua

Di maskot PON XX, Kangpho digambarkan membawa obor PON dengan ikat kepala dan rumbai-rumbai di kepala dan pinggang.

Ikat dengan rumbai-rumbai di kepala merupakan lambang kebesaran untuk kaum laki-laki.

Sedangkan rumbai-rumbai di pinggang biasa dikenakan kaum perempuan yang melambangkan sambutan hangat dan penuh keakraban di tanah Papua.

Baca Juga: Pedayung Indonesia Bidik 2 Medali Emas, Potensi Menang PON XX Papua

Pada ikat pinggang dan ikat lengan Maskot Kangpho terdapat ukiran khas Papua yang terkenal di seluruh dunia.

Ukiran ini terkait dengan spiritualitas hidup dan penghormatan kepada nenek moyang yang selalu hidup dalam pikiran dan juga hati masyarakat Papua.

Lalu Kangpho juga memakai mahkota puncak salju sebagai ciri khas pegunungan Jayawijaya Papua yang bersalju abadi.

Baca Juga: Polisi Kerahkan 9 Ribu Personel untuk Pengamanan PON Papua

Kemudian, maskot Drawa di PON XX Papua merupakan maskot berbentuk burung cenderawasih atau yang bernama latin Paradisaea raggiana.

Tali medali warna merah putih yang dikenakan sebagai kalung Drawa melambangkan kebersamaan memperebutkan medali dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sedangkan tiga lingkaran di dalamnya menunjukkan klasifikasi medali emas, medali perak, dan medali perunggu.

Baca Juga: Edy Rahmayadi Berharap Sumut Raih Juara Umum PON 2024

Lalu warna kuning di kepala dan ekor adalah warna cenderawasih sebenarnya yang melambangkan semangat kehangatan dan kegembiraan.

Warna ini juga menunjukkan Papua sebagai tanah yang kaya raya. Sedangkan obor yang dipegang oleh masing-masing maskot menunjukkan semangat yang kuat dan menyala-nyala bagai api untuk bertanding merebut prestasi dengan menjunjung tinggi sportivitas. 

Tapi sekelompok anak muda Papua mengimbau agar panitia dan masyarakat tidak menjadikan mahkota cenderawasih sebagai cendera mata.

Baca Juga: PBFI Sumut Bertekad Sumbang Emas PON 2024

Alasannya, hal itu bisa mengakibatkan perburuan terhadap burung surga tersebut.***

Editor: Tia Martiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x