Insiden di PON XX Papua, KONI Minta Wasit, Atlet dan Juri Sportif

- 10 Oktober 2021, 20:00 WIB
Insiden laga tinju di PON Papua, KONI minta semua perangkat sportif
Insiden laga tinju di PON Papua, KONI minta semua perangkat sportif /Instagram/@konipusat

ARAHKATA - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) meminta seluruh ofisial seperti wasit, juri dan atlet yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua menjunjung tinggi sportivitas.

Hal tersebut diungkapkan ketua umum (Ketum) KONI Marciano Norman Pusat usai menyaksikan pertandingan tinju putra PON Papua yang digelar di GOR Cendrawasih, Kota Jayapura, Sabtu, 9 Oktober 2021.

Ketum KONI Pusat menggelar pertemuan dengan jajaran PP. Pertina, juri, hakim dan wasit pertandingan tinju.

Baca Juga: Atlet Kabupaten Bekasi Kembali Raih 3 Medali Emas di PON XX Papua

Pertemuan tersebut dilakukan sebagai evaluasi atas insiden keributan yang terjadi pada cabang olahraga (cabor) tinju putra yang dipicu oleh ketidakpuasan atas keputusan juri.

"Kemarin ada insiden kecil dan itu langsung ditindaklanjuti oleh Ketua Umum (PP.Pertina) dengan melakukan evaluasi secara menyeluruh tentang penyelenggaraannya," ujar Marciano.

Ketum KONI Pusat mengapresiasi PP Pertina yang bisa menggelar cabor tinju tanpa terpengaruh dengan insiden tersebut.

Baca Juga: Cuaca Venue PON XX Papua Sering Berubah, BMKG Siaga

Marciano Norman menegaskan bahwa sportivitas wajib dijunjung tinggi dan diterapkan dalam seluruh rangkaian pertandingan, termasuk tinju.

Mulai dari atlet, pelatih, juri, hakim, wasit dan perangkat pertandingan lainnya harus bersikap sportif. Adanya sportivitas membuat hasil akhir pertandingan menjadi objektif.

Memberikan penilaian yang objektif akan membuat para penonton juga dibuat betul-betul bangga karena prestasi atlet-atletnya.

Baca Juga: Tampil di Pembukaan PON XX Papua, Nowela: Teramat Sangat Bangga

"Saya titipkan kepada mereka, berikan penilaian yang se-objektif mungkin, posisi hakim dan wasit itu sangat penting dalam pertandingan tinju seperti ini, siapa pun yang terbaik dia wajib untuk menang," terangnya.

Adapun insiden di arena laga tinju putra kelas 52-56 kg pada Jumat, 8 Oktober 2021 di GOR Cendrawasih telah berhasil didamaikan melalui mediasi dari Polda Papua.

Kericuhan saling baku hantam terjadi pasca pertandingan kelas 52-56 kg putra. Atlet asal DKI Jakarta, Jill Mandagie merasa emosi setelah dinyatakan kalah dari atlet NTT Luki Mira Agustro Hari.

Baca Juga: Puluhan Atlet PON XX Papua Positif COVID-19, Ini Kata Menpora

Jill tidak terima dan langsung turun dari ring dengan emosi. Tindakan Jill justru malah membuat marah relawan PON Papua yang seharusnya mendukung lancarnya penyelenggaraan pertandingan.

Adapun, perwakilan kontingen DKI Jakarta Viktor Petroes Wangelaha dan perwakilan relawan PON XX Papua Bobirus Yikwa yang hadir di Kantor Polda Papua, telah saling meminta maaf dan akan selalu mendukung aturan pertandingan di setiap venue.***

Editor: Tia Martiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah