Jhoni Allen Sebut Sudah Saatnya Demokrat Menjaga Marwah Partai

1 Maret 2021, 19:03 WIB
Partai Demokrat pecat anggota termasuk Jhoni Allen Marbun . /ARAHKATA/Dok. Partai Demokrat

ARAHKATA - Eks Kader Partai Demokrat Jhoni Allen Marbun secara implisit membenarkan dirinya terlibat isu gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD).

Seperti diketahui bahwa GPK Partai Demokrat bertujuan untuk memankas klan Cikeas sebagai pucuk pimpinan di Berlian Biru tersebut. Titik bidik tujuannya melakukan kudeta Ketua Umum (Ketum) PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Awal mula pernyataan Jhoni menyinggung sejarah pendirian Demokrat dan menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bukanlah pendiri partai tersebut. 

"Menuju KLB PD 2021 untuk mengembalikan Marwah Partai Demokrat sesuai namnya demokratis, terbuka, dan modern yang merupakan landasan partai yang didirikan para pendiri. Sekali lagi bukan partai dinasti oligarki yang mengarah kepada dinasti," kata Jhoni, Senin, 1 Maret 2021.

Baca Juga: Kader Muda Demokrat Sebut GPK PD Gagal Total, Ini Alasannya

Jhoni menambahkan dia merasa miris karena di seluruh akar rumput sampai cabang ranting Partai Demokrat sudah melekat idiom Partai Dinasti sejak Kongres Luar Biasa (KLB) 2013. 

Saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Ketua Umum (Ketum) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) yang juga putranya menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PD.

Jhoni menyebut kredibilitas partai semakin tidak bermasadepan. Padahal banyaknya kader - kader partai Demokrat potensial yang bisa didorong sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Termasuk juga, adanya cengkraman SBY yang terlalu mengikat sampai-sampai tidak ada wajah baru dalam pimimpinan partai.

"Sudah tertanam di masyarakat bahwa PD telah dicap partai dinasti sejak KLB pertama di Bali tahun 2013 di mana Bapak SBY menjadi ketum dan anak kandungnya Edhie Baskoro menjadi sekjen PD," ujarnya.

Baca Juga: Kudeta Partai Demokrat Gagal, Ini Bukti Keberhasilan AHY Selama Memimpin  

Mantan Anggota Komisi VII DPR RI menilai bahwa manajerial dalam Partai Demokrat tidak akan berkembang. Apalagi dalam sejarahnya kebijakan rangkap jabatan dan pendirian dinasti abadi dilaksanakan hanya ada di Partai Demokrat saja.

"Ini baru pertama kali di Indonesia bahkan di dunia, untuk pertama kali partai politik Bapaknya SBY ketum anaknya sekjen," ungkap Jhoni.

Jhoni menegaskan, sejatinya SBY telah melakukan pengingkaran fakta sejarah lahirnya PD. Sebab, dalam sejarah Partai Demokrat diaktekan dinotaris oleh 99 pendiri partai di Jakarta tidak ada nama SBY didalamnya.

"Mereka saling bahu membahu berjuang meloloskan verifikasi KPU sehingga Partai Demokrat menjadi partai peserta pemilu 2004. Tidak ada nama SBY di sana," tutur Jhoni. ***

Editor: Agnes Aflianto

Tags

Terkini

Terpopuler