Pengamat Ungkap Sosok Cawapres Bagi Ganjar Menjadi Rebutan Parpol

27 April 2023, 14:52 WIB
Ilustrasi - Calon wakil presiden Republik Indonesia potensial pada Pilpres 2024. /Naufal Ammar/ ANTARA

ARAHKATA - Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad mengungkapkan bahwa bursa tiket bakal calon wakil presiden (cawapres).

Bertujuan untuk mendampingi Ganjar Pranowo akan menjadi rebutan para tokoh dan pimpinan partai politik (parpol).

Ia tidak memungkiri pimpinan parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) pun, seperti PPP, PAN dan Golkar akan tertarik dengan peluang itu.

Baca Juga: Mapolres Jeneponto Diserang OTK, Satu Polisi Terluka!

"Sejumlah tokoh yang merasa percaya diri bisa mendapatkan tiket cawapres Ganjar dan akan berlomba-lomba untuk dapat dinominasikan dari partai-partai tersebut," ujar Nyarwi yang juga Dosen Komunikasi Universitas Gadjah Mada (UGM) kepada ANTARA, dikutip ArahKata.com pada Rabu, 27 April 2023.

Meski begitu, sambung dia, para tokoh yang bisa dinominasikan ini bukanlah sembarang kandidat dari partai-partai tersebut.

Nyarwi juga mengatakan para ketua umum dari partai yang akan bergabung dengan PDI Perjuangan (PDIP) tentu akan mematok sejumlah kriteria.

Baca Juga: Panglima TNI: Siaga Tempur di Papua Bukan Operasi Militer

"Bisa juga bersumber dari variabel-variabel lain, seperti gaya atau model kepemimpinan dan performanya ketika menjadi pemimpin di lembaga-lembaga negara atau pemerintahan," katanya.

Menurut Nyarwi, kriteria ini bisa bersumber dari variabel atau faktor elektoral dengan melihat elektabilitasnya.

Ia juga menyebutkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD adalah salah satu tokoh yang potensial dan juga berasal dari kalangan yang pertama.

Baca Juga: Kasad Jenguk Prajurit Korban Penyerangan KST Papua di RSPAD

Adapun tokoh-tokoh potensial yang berpeluang di situ mulai dari jajaran menteri yang saat ini membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), pimpinan partai hingga kepala daerah atau mantan kepala daerah.

Tidak hanya itu, apabila isu penegakan hukum di masa depan dianggap sebagai isu yang paling krusial di mata elit dan juga mayoritas pemilih Indonesia, maka peluang Mahfud MD kian besar.

Di sisi lain, apabila isu tersebut kurang dipandang penting oleh elit-elit parpol dan juga oleh para pemilih, maka peluang Mahfud untuk mendapatkan tiket bakal cawapres dan dinominasikan oleh partai-partai pendukung Presiden Jokowi akan makin kecil. Namun, dinamika elektoral tentu masih terus berlangsung.

Baca Juga: Terhambat Arus Balik Mudik, Ketersediaan AMDK Galon Menipis

Kendati demikian, dia melihat peluang Mahfud MD masih kecil. Sebab, dukungan dari pimpinan parpol untuk menonimasikan Mahfud sebagai sosok bakal cawapres pendamping Ganjar belum muncul.

Lalu, data-data survei dari lembaga-lembaga kredibel juga mengindikasikan dukungan pemilih ke Mahfud sebagai sosok bakal cawapres juga masih sangat rendah.

"Ini masih tahap awal tentu saja kita perlu mencermati perubahan dinamika elektoral preferensi pemilih pada sosok-sosok potensial yang berpeluang dinominasikan oleh partai-partai sebagai pendamping Ganjar setiap saat.

Baca Juga: Sekjen Sekber Jokowi Nusantara Ada Lima Syarat untuk Cawapres Ganjar Pranowo

Berbagai perubahan dukungan pemilih pada sosok capres maupun cawapres masih akan terus berlangsung dan bisa naik turun," tutup Nyarwi.

Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Baca Juga: PPP Resmi Usung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024

Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI.

Selain itu, pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler