Presiden Jokowi Dihadapkan Situasi Sulit dalam Perombakan Kabinet

- 16 Desember 2020, 13:07 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi /Foto: Humas Setkab/Agung/Humas Setkab

ARAHKATA - Wacana perombakan atau reshuffle kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma'ruf Amin tidak dipungkiri dibumbui adanya broker yang menjadi sponsor yang mendukung Presiden Joko Widodo. 

Mereka kerap meminta jatah menteri dengan alasan ada sejumlah kepentingan yang perlu diamankan.

Baca Juga: Sirekap KPU Pilwalkot Makassar 100%, Danny-Fatma Menang

Menanggapi fenomena itu, Pengamat Politik, Rico Marbun mengatakan, di Amerika Serikat (AS) adanya lobi-lobi politik antara pemerintahan dengan para pengusaha itu merupakan hal yang lumrah terjadi.

“Jadi saking transparannya lobi itu biasa. Cuman di kita aja itu nyebut broker enggak ini, walaupun kenyataannya sebenarnya ada cuman ya bukan budaya kita melegalkan itu,” kata Rico dalam acara diskusi virtual, Obrolan Bareng Bang Ruslan, bertajuk "Reshuffle Kabinet: Mencari Menteri Hebat", Selasa 15 Desember 2020.

Baca Juga: Demokrat Beberkan Faktor Kemenangan Pilkada Pacitan

Meski demikian, Rico Marbun melihat dalam situasi politik Indonesia saat ini, pertimbangan mendengar para broker pasti dilakukan Jokowi dan menghadapkan pada situasi sulit.

"Jokowi pada posisinya memang serba sulit. Dia harus memastikan bahwa situasi dinamika grassroot-nya saja, cebong kampret tidak selesai. Saling adu argumen di dunia maya dan nyata terasa,” jelasnya.

Baca Juga: Inspiratif ! Kisah Sukses Sosok Pengusaha Muda yang Namanya Kian Mendunia

Dia mencontohkan, adanya program Omnibus Law milik pemerintah yang digadang-gadang sarat akan kepentingan para taipan, merupakan cara pemerintahan berdamai dengan para broker.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x