Network
“Kalau terjadi sesuatu antara TNI- Polri pasti terjadi kesalahpahaman. Bisa-bisa kesalahpahaman itu masalah kecil. Semua masalah bisa diselesaikan. Kalau ada masalah miskomunikasi, salah persepsi dan salah paham perlu dikarifikasi atau tabayun apa yang menjadi masalah itu,” tambah Anggota Komisi II ini.
Guspardi juga meyakini TNI-Polri tidak mudah diprovokasi dan terprovokasi. Dua institusi ini, katanya, akan selalu membela dan melindungi masyarakat.
Baca Juga: Kampanye Masif Galon Sekali Pakai Ganggu Upaya Pengurangan Sampah Plastik
“TNI-Polri harus bersinergi. Tidak boleh ada kesalahapahaman. Oleh karena itu, harus menjalin kerjasama dalam menyikapi semua persoalan. Jangan terpancing dan juga jangan mau dipancing. TNI-Polri harus solid,” paparnya.
“Dan tentu kita berharap pak Dudung tegas, tegak lurus dan langkah-langkahnya sesuai peraturan yang berlaku. Bagaimana KSAD membela bangsa dan negara, untuk menjaga martabat bangsa dan keamanan,” pungkas politisi senior dari Fraksi PAN ini.
Dudung sebelumnya melakukan kunjungan ke Makasar, Sulawesi Selatan. Salah satu agendanya meresmikan bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) kepada keluarga tidak mampu di Jalan Singa, Kecamatan Mamajang. Dalam kesempatan itu, Dudung meminta personel TNI dan Polri di Sulawesi Selatan tetap bersama dalam menjaga keamanan masyarakat.
Baca Juga: Survei ARCI: Prabowo Ungguli Ganjar dan Anies di Jatim
"Saya tekankan solidaritas antara TNI-Polri, dan jangan sampai ada pihak-pihak yang coba memanfaatkan situasi. Karena TNI-Polri merupakan garda terdepan dan benteng rakyat," kata Jenderal Dudung kepada wartawan di Makassar.***
