Menurut Arjuna, harus ada skema atau strategi bagi mantan Pangkostrad itu jika dia ingin menjadi kandidat wapres pada pesta demokrasi nasional lima tahunan itu.
Sebab, hal itu tidak mudah karena hampir semua ketum partai politik juga menginginkan jabatan Wapres.
Menurut saya capres akan mencari cawapres yang bisa menambah suara, artinya bisa memberi insentif elektoral,” papar Arjuna.
Baca Juga: Survei Indikator: Kepercayaan Publik Terhadap Polri Meningkat Jadi 76,4 Persen
Walaupun menjadi Wapres bukan kemauan Jenderal Dudung, namun Arjuna lantas mendorong Jenderal Dudung menemui pimpinan partai politik, tokoh masyarakat, dan masyarakat kecil.
Hal ini sangat dibutuhkan karena ketika disurvei dan elektabilitasnya tinggi maka dia akan dilirik oleh pimpinan partai politik untuk diusung menjadi kandidat wapres.
“Pak Dudung harus bisa bersaing dengan ketum-ketum partai karena ketum-ketum partai itu ingin menjadi cawapres juga,” tutur Arjuna.
Baca Juga: Raja Belanda Minta Maaf atas Perbudakan Masa Kolonial oleh Negaranya
“Tantangannya memang berat. beliau harus dibantu utk berkomunikasi dengan elit partai dan masyarakat. Artinya mempersiapkan diri lah,” pungkas Arjuna.
Diberitakan sebelumnya, ada tiga elit partai politik yang menilai Jenderal Dudung layak sebagai cawapres.