5 Tips Kembangkan Bisnis yang Lahir Saat Pandemi

28 Desember 2020, 13:06 WIB
Mie Ayam /Pixabay

ARAHKATA - Menjamurnya usaha rumahan yang lahir saat pandemi COVID-19 jadi bentuk nyata bahwa semua orang punya kreativitasnya sendiri untuk bertahan.

Terbukti, banyak teman Jenius merespons masa pandemi dengan melahirkan usaha sampingan di berbagai bidang.

Banyak yang gak menyangka bahwa usaha sampingan yang berawal dari eksplor hobi saat harus di rumah saja, bisa berujung untung yang berkelanjutan.

Baca Juga: Cek Penyebab Menangis Saat Buang Air Besar (BAB), Ada Tanda Tertentu ?

Melansir dari laman jenius.com, berikut beberapa tips buat kamu yang mau mempertahankan dan mengembangkan bisnis yang lahir saat pandemi.

Mulai fokus membentuk mindset bisnis

Memasuki tahapan baru dalam mempertahankan dan mengembangkan usaha untuk jangka panjang, kamu perlu fokus mengubah mindset—dari usaha rumahan iseng-iseng, menjadi bisnis yang akan dikelola serius. Ada banyak faktor yang harus kamu ubah agar usahamu terus berkembang menjadi stabil dan terstruktur.

Sebagai contoh, kalau sebelumnya penjualanmu cuma ke kerabat, sekarang pikirkan sasaran lain yang bisa tingkatkan penjualanmu. Kalau untuk packaging produkmu sebelumnya kurang menarik, sekarang coba kamu buat lebih proper dengan tambahan logo yang catchy.

Baca Juga: Bagaimana Empon-empon Dipadukan dengan Soda?

Hal ini harus menjadi langkah awal dalam mempertahankan bisnis kamu. Tekad dan komitmen yang kuat harus kamu miliki dalam mengembangkan usaha yang stabil, agar nantinya gak menyerah di tengah jalan.

Cermati respons penjualanmu sebelumnya

Mengontrol dan mengevaluasi penjualan yang telah berjalan jadi hal penting berikutnya. Kamu perlu memahami kekurangan yang harus diperbaiki, kelebihan yang harus dipertahankan, dan peluang lain yang bisa ditingkatkan dari produk maupun caramu berjualan.

Respons pembeli perlu kamu perhatikan secara berkala untuk ke depannya. Mulai dari pujian seperti “Kak, kualitas produknya oke banget” atau “Rasanya enak! Cocok! Tapi sayang pas diterima kemasannya agak rusak, jadinya gak cantik deh”, sampai keluhan pembeli seperti “Kecewa banget. Pengiriman lama, produk ada yang gak sesuai pesanan!”

Baca Juga: Cegah Culture Shock, Netizen Beri Saran Unik untuk Mensos Risma soal Kehidupan Jakarta

Semua tanggapan positif atau negatif harus kamu terima dan diseriusi buat membantumu mempertahankan kualitas produk dan jadi pemicu buat terus mengembangkan bisnismu.

Maksimalkan online marketing untuk bisnismu

Selain mengelola akun media sosial dengan konten pribadi yang menarik, maksimalkan media sosial jadi tempat promosi bisnismu. Kamu bisa memperluas pasar dengan mulai memasang iklan di Instagram atau Facebook.

Coba juga kembangkan bisnismu dengan membuka toko online di berbagai e-commerce. Mengikuti tingginya ketertarikan orang dalam berbelanja online di e-commerce saat ini, peluangmu dalam mendapat pembeli baru juga jadi semakin tinggi!

Baca Juga: Cara Chef Ragil Ubah 'Bagea' Menjadi Makanan Teman Bersantai

Buat target penjualan dan susun strategi bisnismu

Mindset bisnis terstruktur yang sudah kamu miliki perlu diikuti dengan pembuatan target penjualan. Kalau sebelumnya penjualanmu hanya mengikuti jumlah permintaan pembeli alias seadanya, sekarang kamu perlu membuat target harian/mingguan/bulanan.

Target penjualan yang jelas dapat memberikan kamu proyeksi angka pemasukan. Hal tersebut tentunya akan berdampak pada pemutaran modal bisnismu. Gak berhenti pada perencanaan, kamu perlu memikirkan cara agar target penjualanmu terpenuhi. Jalankan ide marketing yang sederhana dan gak memakan banyak modal.

Mulai dari membagikan tester ke kerabat dan meminta review lewat akun media sosialnya, atau bisa juga dengan sistem endorsement oleh influencer yang sesuai dengan produkmu. Kamu juga bisa coba memasang ads pada media digital atau melakukan kolaborasi dengan pihak tertentu agar bisnimu semakin dikenal banyak orang.

Baca Juga: Jaket Menteri Warna Biru Trending di Twitter, Cek Merek dan Harganya !

Kelola dan atur keuangan bisnis dengan baik

Ketika usaha sampinganmu diarahkan untuk menjadi bisnis yang lebih stabil, sebaiknya pengelolaan keuangan juga diatur dengan rapi. Kamu perlu memisahkan keuangan bisnis dari keuangan personalmu supaya pemantauan bisa dilakukan dengan lebih mudah.

Semoga dengan 5 tips di atas, kamu jadi gak ragu dan bingung lagi untuk mempertahankan dan mengembangkan usaha yang baru kamu mulai ya.***

Editor: Ahmad Ahyar

Tags

Terkini

Terpopuler