Kenali Toxic Relationship dan Cara Mengatasinya

30 Maret 2021, 05:37 WIB
Ilustrasi Toxic Relationship /Foto: Mohamed Hassan/Pixabay

ARAHKATA - Toxic adalah istilah untuk seseorang yang 'beracun' atau sifat pribadi yang suka menyusahkan dan merugikan orang lain, baik itu secara fisik ataupun emosional.

Sedangkan, toxic relationship adalah hubungan yang membuat salah satu pihak merasa tidak didukung, direndahkan, atau diserang.

Bentuk tindakan negatif yang bisa mempengaruhi kesehatan mental seseorang ini bisa serangan secara fisik, psikologis, atau emosional.

Baca Juga: Arema FC Pastikan Bermain Tanpa Beban Lawan PSIS

Hubungan toxic bisa dialami pasangan, antar teman, rekan kerja, sampai keluarga.

Dilansir dari Time, ahli komunikasi dan psikologi yang berbasis di California AS, Dr Lillian Glass, kali pertama memperkenalkan istilah 'toxic' lewat bukunya bertajuk Toxic People pada 1995.

Ia menyebut toxic relationship artinya hubungan yang bersifat merusak karena konflik, tidak saling mendukung, muncul persaingan, sampai hilangnya rasa hormat dan kekompakan.

Toxic relationship adalah hubungan yang ditandai dengan sikap marah dari salah satu pihak hingga kehilangan kendali. Salah satu pihak tersebut akan melakukan kontrol atau intimidasi ke lawan secara sadar.

Toxic relationship bisa disebabkan masa lalu atau latar belakang seseorang yang dibesarkan dengan kondisi minim kasih sayang.

Penyebab toxic relationship juga dapat berasal dari pengalaman masa lalu yang pernah mendapatkan perundungan.

Toxic relationship bisa juga karena seseorang punya masalah gangguan mental seperti depresi dan kecemasan yang tidak tertangani.

Baca Juga: Lawan Arema FC, PSIS Siap Menang

Dalam toxic relationship, biasanya ada pola di mana emosi dan konflik terjadi tanpa adanya solusi yang berarti.

Mereka cenderung membiarkan konflik terjadi, lalu berjalan menjauhinya tanpa membicarakannya hingga tuntas.

Kebiasaan menghindari konflik bisa membuat perasaan, kebutuhan, dan keinginan dari masing-masing orang tak terpenuhi.

Konflik tak selamanya buruk, hanya kamu dan dia perlu membicarakannya hingga benar-benar tuntas. Jangan sampai ada dendam atau kekesalan yang terpendam, karena konflik tak benar-benar diselesaikan.

Memperbaiki toxic relationship bukanlah hal yang mudah, tapi mungkin bisa dilakukan dengan kerja keras dari kedua belah pihak.

Baca Juga: Mengerikan, Ini Pesan Wasiat Pelaku Bom Bunuh Diri Makassar

Kamu bisa mulai dengan cara:

1. Bicarakan dengan orang yang bersangkutan tentang apa yang kamu rasakan dan sampaikan keberatanmu, secara perlahan.

2. Setelah terbuka, coba diskusikan apa yang kamu rasakan tersebut sebagai masalah, lalu sampaikan kamu ingin mengubah kondisi toksik itu bersama-sama.

3. Batasi waktu bersama dengan orang yang membawa frustasi dan rasa tidak bahagia. Apabila tidak memungkinkan karena hubungan keluarga atau rekan kerja, sebisa mungkin batasi interaksi.

4. Segera sadari bahwa beberapa orang toksik tidak mau berubah, terutama jika punya gangguan keterampilan sosial.

5. Cintai dirimu sendiri, sebisa mungkin selalu membela diri tanpa terlibat konflik terbuka ketika berada di situasi sulit.

6. Jika semua hal telah dilakukan namun tidak membawa perubahan yang berarti, sebaiknya segera diskusikan dan minta bantuan kepada orang terdekat, yang mengerti akan keadaan tersebut.

Hidup di dunia ini hanya sementara, jadi alangkah baiknya jika kita menjaga tali silaturahmi. Semoga kita selalu dalam hubungan yang baik dan menyehatkan, terhindar dari toxic people.***

Editor: Mohammad Irawan

Tags

Terkini

Terpopuler