ISPI Desak Presiden Jokowi, Segera Copot Menteri Agama dan Kepala BNPT

- 29 Maret 2021, 19:48 WIB
Mobil pengemudi taksi online rusak parah terkena ledakan
Mobil pengemudi taksi online rusak parah terkena ledakan /Dok. Pribadi

ARAHKATA - Direktur Indonesian Of Social Political Institute (ISPI) Deni Iskandar mempertanyakan kinerja dua institusi negara yakni Kementerian Agama dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), yang bertanggung jawab melakukan pembinaan umat beragama, dan terorisme.

Pernyataan itu disampaikan Deni, menyusul setelah adanya peristiwa pemboman Gereja Katedral di Makassar Sulawesi Selatan, Minggu 28 Maret 2021 kemarin.

Ia menegaskan, perilaku pemboman maupun bom bunuh diri atas nama agama dengan objek pada rumah ibadah, tidak bisa dibenarkan dalam logika beragama maupun bernegara.

Baca Juga: Jenazah Suami Istri Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar Diantar Brimob ke Maros

"Perilaku jahanam yang dilakukan oleh para teroris itu, harusnya kembali terbilang dan berulang-ulang. Karena di Republik ini, kita punya yang namanya institusi seperti Kemenag dan BNPT" kata Deni dalam keterangannya di Jakarta, Senin 29 Maret 2021.

"Fungsinya apa, kalau memang terorisme kemudian paham-paham radikal masih ada. Ini jelas jadi pertanyaan, selama ini seperti apa kerja-kerja Kemenag dan BNPT ini. Jangan sampai menghabiskan anggaran tidak jelas," tambahnya.

Alumni Fakultas Ushuluddin Prodi Studi Agama-Agama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menegaskan, apa yang dilakukan para teroris tersebut harus segera ditindak tegas, sebab perilaku tersebut dapat merusak dan merongrong persatuan, kebinekaan dan keberagaman.

Baca Juga: BNPT Pastikan Anak Muda Jadi Sasaran Virus Radikalisme

"Tentu saya mengecam, sebab perilaku itu di luar norma. Saya merasa sedih atas kejadian ini. Tentu kami meminta Pemerintah bisa segera bersikap tegas. Karena ini persoalan kemanusiaan" ucapnya.

Halaman:

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah