Network
ARAHKATA – Di zaman modern ini, kemudahan demi kemudahan didapatkan oleh setiap orang, salah satunya menyebarluaskan gambar-gamar diri atau rekaman video ke jagat maya. Mungkin kita tidak mengetahui atau tanpa sadar, ada beberapa penyakit yang dapat mengintai diri kita. Bukan hanya penyakit bathin yang akan menimbulkan sombong, hingga iri. Namun, penyakit yang didasari dari pandangan melalui foto atau rekaman diri, dapat menyakiti zahir atau diri seseorang.
Dalam Islam penyakit pandangan mata atau disebut penyakit ‘ain’ dapat menyebabkan orang lain sakit, atau bahkan meninggal. Tentunya penyakit ‘ain ini begitu berbahaya dan menakutkan.
Disebutkan oleh Syaikh Abdurrahman bin Hasan:
إصابة العائن غيرَه بعينه
“Seorang yang memandang, menimbulkan gangguan pada yang dipandangnya” (Fathul Majid Syarah Kitab Tauhid, hal. 69).
Dijelaskan oleh Al Lajnah Ad Daimah:
مأخوذة من عان يَعين إذا أصابه بعينه ، وأصلها : من إعجاب العائن بالشيء ، ثم تَتبعه كيفية نفْسه الخبيثة ، ثم تستعين على تنفيذ سمها بنظرها إلى المَعِين
“‘Ain dari kata ‘aana – ya’iinu yang artinya: terkena sesuatu hal dari mata. Asalnya dari kekaguman orang yang melihat sesuatu, lalu diikuti oleh respon jiwa yang negatif, lalu jiwa tersebut menggunakan media pandangan mata untuk menyalurkan racunnya kepada yang dipandang tersebut” (Fatawa Al Lajnah Ad Daimah, 1/271).
Masyarakat modern mungkin banyak yang menganggap hal ini tahayul, di tengah kebebasan berekspresi dilakukan. Namun perlu diingat, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
