Kenapa Rasulullah Selalu Sehat? Ini yang ‘Beliau’ Lakukan di Pagi Hari

- 1 Februari 2021, 08:16 WIB
Ilustrasi Rasulullah SAW menyambut pagi.
Ilustrasi Rasulullah SAW menyambut pagi. /Arahkata/

Baca Juga: Bamusi : Bung Karno Sering Minta Nasihat Para Ulama NU

Hati Nabi mulia ini senantiasa bergelora dengan perasaan penghormatan dan pengagungan kepada karunia Allah sejak pagi dan menerjemahkan dengan kalimat-kalimat menakjubkan.

“Ya Allah, pada waktu pagi aku tidak akan mendapati nikmat atau seorang-pun dari ciptaan-Mu, hanya dari-Mu satu-satunya, tidak ada sekutu bagi-Mu, bagi-Mu segala puji untukm-Mu segal syukur.”

“Ya Allah, aku mendapat karunia pagi dari-Mu dengan penuh kenikmatan, kesehatan, dan perlindungan. Maha sempurnakanlah nikmat, kesehatan, dan perlindungan-Mu atasku di dunia dan akhirat.”

Pada dasarnya manusia hidup dalam kegelapan yang hakiki ataupun khayali. Dan dia akan sangat sedih ketika menyadari bahwa ternyata akal yang cerdik tidak dapat melihat jauh melalmpaui dinding-dinding kegelapan. Sedangkan hati yang dipenuhi kesedihan tidak dapat merasakan apa-apa kecuali kegelapan dan kesempitan.

Rasulullah mengenal Tuhannya dengan baik, dengan mengingkari pernyataan yang sangat menyedihkan tersebut melalui perkataannya. “Tidaklah pagi datang kepada para hamba kecuali ada seorang penyeru yang menyerukan; “Maha Suci Raja Yang Paling Suci.”

Baca Juga: Peduli Sesama, Relawan Teladanku Bentuk 1000 Dermawan Bantu Anak Kebutuhan KhususBaca Juga: Peduli Sesama, Relawan Teladanku Bentuk 1000 Dermawan Bantu Anak Kebutuhan Khusus

Al Ghazali mengatakan, adapun berbagai variasi yang dilakukan Muhammad SAW dalam berdzikir merupakan dasar dari kekhusyukan dan kedalamannya dalam berdzikir, serta menggabungkan penglihatannya terhadap Yang Maha Agung.

“Bahwa hati Muhammad SAW itu sendirilah yang menyeru dengan seruan yang menakutkan manusia, agar mereka menyobek tabir-tabir kelalaian dan agar mereka bertobat kepada Raja Yang Maha Suci,” ujar Al Ghazali.

“Sepanjang pengamatan yang saya lakukan, bahwa doa dan permohonan merupakan suatu keharusan, lebih-lebih ketika hati terasa sakit dan keterkaitannya dengan Allah sudah mulai lemah. Pengaruh doa sangat besar dan kuat bagi manusia dalm proses pengenalan kepada Tuhannya, serta dalam melihat makna-makna As-maul Husna,” pungkasnya.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah