Network
ARAHKATA - Soto merupakan makanan khas Indonesia yang terkenal dengan kelezatan rempah-rempah yang tercampur di dalam kuah. Dipadukan dengan daging atau ayam dan biasa disajikan dengan sepiring nasi hangat.
Nah, tepat pada 20 Februari 2021 diperingati sebagai Hari Soto Nasional. Lalu, gimana sih sejarah Soto?
Soto itu merujuk pada makanan berkuah bening yang berisi jerohan (sapi) dan asal usulnya ini disebutkan sebagai "jau to" atau "cau do" yang memiliki arti jerohan. Soto di Indonesia dibawa oleh orang-orang Tionghoa yang berada di pesisir Semarang jaman sekarang.
Baca Juga: Banjir Jakarta Lebih dari 6 Jam, Ini Kilah Anies!
Soto ada di Nusantara sejak abad ke 19 jadi rentang waktu antara tahun 1800-1900an, ini adalah contoh para penjual soto di Nusantara dengan rentang waktu tahun 1900an.
Menurut catatan penelitian para sejarawan, soto yang berkembang di pesisir pantai utara jawa ini masih berbentuk kuah bening, dan memiliki warna setelah berafiliasi, atau memiliki pengaruh dengan bumbu lokal. Semisal penggunaan kunyit sebagai warna khas soto.
Bukan hanya bumbu lokal yang mempengaruhi, dengan mempertimbangkan banyaknya pedagang yang berasal dari banyak tempat di dunia, Soto juga berkembang dengan akulturasi banyak budaya yang dibawa oleh pedagang di Nusantara.
Baca Juga: Wisata Ekstotis Pulau Larea-rea Sinjai Ditutup, ini Sebabnya
Seperti contoh Soto keruh bersantan yang berasal dari akulturasi India+jawa, atau penggunaan perkedel sebagai representasi dunia Barat, dan kunyit serta bahan lainnya sebagai representasi budaya lokal Nusantara.
Terdapat banyak jenis atau varian soto di Indonesia, setidaknya ada sekitar 75an macam soto di Indonesia, terbentang dari Sabang hingga Merauke, dibedakan dari bumbu, isian, dan juga pelengkap. Mungkin juga masih banyak lagi diferensiasinya.
