Sejarah Miris Hipnosis, Masihkah Ada Korban?

- 4 Maret 2021, 21:38 WIB
Sumber Facebook.com
Sumber Facebook.com /Arahkata

Celakanya hipnosis selalu dikaitkan dengan tindakan negatif seperti potongan kalimat ini yang diambil arahkata.com dari buku berjudul Hipnodontia, 'Kejahatan hipnosis sebagian besar adalah gendam'.

Baca Juga: Keutamaan Dzikir Saat Ramadhan, Rejeki Mengalir Deras

Padahal jika kita mau jujur setiap hari dan setiap saat, sebagian besar kita merelakan diri terhipnotis oleh gosip, hobi, dan televisi.

Tentu saja termasuk film dan sinetron yang betul-betul menghipnosis dengan membabi buta, sehingga mengurangi waktu produktif manusia. Kita juga terhipnotis oleh apa yang kita lihat, dengar, dan rasakan, tidak terkecuali dengan gadget.

Hipnosis kontroversial tetapi efektif. Hipnosis legit seperti kue lapis yang dibuat dan dimakan dengan sepenuh hati.

Hipnosis sudah ada sejak sebelum Masehi. Untuk alasan yang bagus, hipnosis sangat berguna.

Hipnosis bisa digunakan untuk tujuan yang mulia dan membahagiakan. Dengan begitu, lebih banyak orang yang bisa tersenyum bahagia atas kesembuhan dan pencapaiannya dengan menggunakan hipnosis.

Baca Juga: Ingin Bahagia? Jadikan Al-Qur'an Sebagai Pedoman Hidup

hipnosis adalah sarana, bukan penyembuhan itu sendiri. Hipnosis digunakan untuk pengelolaan stres, kelainan yang terkait dengan stres, gangguan gigi dan medis, serta sebagai obat bius, bahkan hipnosis dimanfaatkan oleh para ahli kandungan.

Hipnosis juga digunakan untuk pengelolaan rasa sakit, sebagai tambahan bagi psikoterapi, dan dalam pengelolaan beragam fobia, kekhawatiran, dan masalah medis, serta psikologis lainnya.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah