ARAHKATA - Pada zaman dahulu hipnosis dihubungkan dengan berbagai ritual keagamaan dan kepercayaan, kekuatan magis, dan supranatural.
Akan tetapi pendapat tersebut ditentang oleh pakar terapi dunia barat yaitu Dr. Franz Anton Mesmer, Fr. Joseph Gassner dan kawan-kawan. Mereka termasuk pakar magnetism dan mesmerism.
Pada era 80 sampai 90-an di Indonesia, hipnosis mendapat vonis yang miris karena banyak orang menjadi korban penipuan.
Baca Juga: Dapat Ancaman Bom, Taj Mahal ditutup Sementara
Banyak kasus yang lucu tetapi nyata, yaitu gelang emas berubah menjadi lingkaran bambu atau akar.
Banyak pula uang asli berubah menjadi kertas berwarna setelah ditepuk pundaknya oleh seseorang tak dikenal.
Pada era 90-an sampai sekarang banyak kasus penipuan lewat wa, email atau telepon. Ini juga termasuk kasus korban hipnosis karena hipnosis bisa dilakukan tanpa tatap muka atau bersentuhan tubuh.
Faktanya sampai saat ini pun masih banyak kaum wanita yang kehilangan harta dan kehormatannya karena di hipnosis atau digendam.
Kasus-kasus inilah yang membuat hipnosis masih dipandang dengan sinis oleh sebagian orang yang belum mengenal dan memahaminya dengan sangat baik.