Network
ARAHKATA- Seblak yang merupakan makanan Indonesia asal Bandung Jawa Barat dikenal sebagai makanan cemilan yang digilai pecinta kuliner yang terkenal memiliki cita rasa gurih dan pedas dengan bahan dasar kerupuk basah.
Saking banyaknya penggemar Seblak, hampir disetiap sudut pemukiman warga banyak dijumpai Pedagang Seblak dengan berbagai macam variatif rasa yang ditawarkan.
Namun, beda halnya dengan Seblak Gaul Ciater yang terletak di Jalan Nn No.43 Ciater, Serpong, Tangerang Selatan, yang akrab disebut Seblak Gaul, dikenal seantero Tangerang selatan hingga Tangerang.
Baca Juga: Bagaimana Cara Jadi Tour Guide Profesional yang Sukses? Simak Rahasia Ini
Karena memiliki cita rasa yang beda dibanding mayoritas pedagang Seblak lain pada umumnya, sehingga membuat pengunjung yang sudah menyantap Seblak Gaul akan ketagihan dan ingin kembali menikmati sensasinya berkali-kali dengan harga yang sangat terjangkau mulai dari Rp. 10.000 hingga Rp. 34.000 per porsinya.
Menurut Putra Pemilik Seblak Gaul, Tommy, yang membedakan Rasa dari Seblak Gaul yang telah hadir sebagai bagian dari Kuliner di wilayah Tangerang Selatan sejak 5 tahun ini karena olahan bumbu serta inovatif yang dilakukan keluarganya untuk terus mengembangkan Seblak yang rasanya memang terkenal best seller di lidah penggemar seblak.
“Yang beda dulu isi seblak cuma kerupuk sama mie, kerupuk warna warni, dan ga ada kuahnya, namanya perkembangan zaman maka dari toping kita sengaja beda bedain dari seblak lain kuahnya memang resep keluarga, sekreatif kita, bagaimana agar kedepan maju, buat menu baru toping baru, toping ada delapan, ayam, telur, telur puyuh, ceker, sayap,sosis, serta kikil yang hadir sejak tahun 2020 lalu, kadang kita juga bisa di mix terserah customer, kaya ayam ceker, kalau toping 4 bisa, tergantung permintaan, yang paling best seller toping ayam dan telor” tutur Tommy.
Tommy pun mengenang, awal mula Seblak gaul hadir, keluarganya hanya memiliki satu saung, namun berkat makin membludaknya pembeli yang mengenal cita rasa Seblak Gaul yang bermula dari mulut ke mulut, maka secara pertahap diperbaiki sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi pengunjung.
