Meninggal Karena Tenggelam Apakah Mati Syahid? Ini Kata Ulama

- 7 Juni 2022, 16:39 WIB
Pencarian Eril Dilanjutkan Tanpa Batas Waktu
Pencarian Eril Dilanjutkan Tanpa Batas Waktu /Instagram/@ataliapr

ARAHKATA - Dalam agama Islam, mati dengan derajat syahid dapat dicapai oleh mereka yang wafat di jalan Allah, korban wabah tha’un, korban penyakit perut (penyakit dalam), dan juga korban tenggelam sebagaimana keterangan hadits berikut.

“Rasulullah SAW menguji sahabatnya dengan pertanyaan, ‘Siapakah orang yang mati syahid di antara kalian?’ ‘Orang yang gugur di medan perang itulah syahid ya Rasulullah,’ jawab mereka. ‘Kalau begitu, sedikit sekali umatku yang mati syahid.’ ‘Mereka (yang lain) itu lalu siapa ya Rasul?’ ‘Orang yang gugur di medan perang itu syahid, orang yang meninggal di jalan Allah juga syahid, orang yang kena tha’un (wabah) pun syahid, orang yang mati karena sakit perut juga syahid, dan orang yang tenggelam adalah syahid,’ jawab Nabi Muhammad saw,” (HR Muslim).

Hal tersebut menjadi relevan karena akhir-akhir ini kejadian yang menimpa keluarga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang putranya meninggal karena tenggelam di arus sungai Aare Bern, Swiss pada Kamis, 26 Mei 2022 lalu.

Baca Juga: Dubes RI Umumkan Proses Pencarian Eril Masih Terus Dilakukan Secara Optimal

Pihak keluarga Ridwan Kamil sudah mengikhlaskan kepergian putranya.

Lalu meninggal karena tenggelam apa mendapat derajat mati syahid?

Dilansir Arahkata dari Nahdlatul Ulama Selasa 7 Juni 2022, dari sini ulama membagi tiga kriteria derajat syahadah atau syahid (merujuk kepada orangnya), yaitu syahid dunia dan akhirat; syahid akhirat, tidak di dunia; dan syahid di dunia, tidak di akhirat.

Baca Juga: Atalia Praratya Unggah Foto Terakhir Bareng Eril di Swiss

Ketiganya akan mendapatkan ganjaran sesuai dengan amalnya sebagai keterangan Imam An-Nawawi atas hadits riwayat Muslim berikut ini.

“Ulama mengatakan, mereka yang dianggap mati syahid adalah mereka yang gugur bukan di medan perang. Mereka di akhirat kelak menerima pahala sebagaimana pahala para syuhada yang gugur di medan perang. Sedangkan di dunia mereka tetap dimandikan dan dishalatkan sebagaimana penjelasan telah lalu pada bab Iman. Orang mati syahid terdiri atas tiga jenis. Pertama, syahid di dunia dan di akhirat, yaitu mereka yang gugur di medan perang. Kedua, syahid di akhirat, tidak di dunia, yaitu mereka yang disebut dalam hadits ini. Ketiga, syahid di dunia, tidak di akhirat, yaitu mereka yang gugur tetapi berbuat curang terhadap ghanimah atau gugur melarikan diri dari medan perang,” (Imam An-Nawawi, Syarah Shahih Muslim, [Kairo, Darul Hadits: 1422 H/2001 M] juz VII, halaman 72).

Halaman:

Editor: Tia Martiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x